BANJAR, BBCOM – Salah satu pekerja PT.APL (Albasi Priyangan Lestari mengeluhkan kondis K3(Keselamatan, Kesehatan, Kerja) memprihatinkan yang penerapannya dirasakan tidak maksimal.
Penerapan K3 di perusahan tersebut bisa di katakan jauh dari kata standart yang seharus nya untuk perusahan sebesar PT APL itu harus sudah maksimal penerapan nya. Karena para pekerja bersentuhan langsung lingkungan produksi dengan bahan bahan kimia yang di gunakan oleh unit unit tertentu, dan itu bis akan berdampak pada kesehatan pekerja.
Edi Supriadi salah satu nya yang terkena dampak tersebut dia merasakan sesak saat bernafas, yang awalnya kondisi nya baik baik saja.
“Ayeuna karasa eungap make masker ge karasa kot nyegak, komo deui teu make masker,”Katanya dengan logat sunda nya,Sabtu(24/8/2019),kepada BBCom.
Lanjut Edi dia sehari hari bekerja di bagian yang bersentuhan langsung dengan bahan bahan yang mengadung kimia, rasa sesak dirasakan semejak di bekerja di bagian yang bersentuhan langsung dengan bahan bahan yng mengandung kimia. Apalagi susu yang bisa nya di terima setiap minggu kini sudah tidak di terima lagi karena telah di tiadakan.
“Biasa nya ada susu setiap minggu nya 4 sekarang sudah tidak ada lagi,”jelas nya
Dulu ketika ada pembagian susu rasa sesak tidak begitu di rasakan tapi semenjak di hilangkan rasa sesak benar benar terasa, bahkan di coba perikasa ternyata ada pelg hitam yang di duga penyebab sesak yang selama ini di rasakan.
Dia juga pernah mita tolong terkait keluhan yang di rasakan nya kepada ketua SPSI tapi hingga kini tak ada kabar.
Dia berharap untuk perusahan sebesar ini tolong untuk K3 nya di perhatikan dan di maksimalkan sesuai aturan.
“Ada poliklinik tapi kan tidak berfungsi,”pungkasnya.(Johan)