BANDUNG BBCom-Antusias masyarakat menyambut Program bebas BBNKB 2 yang digulirkan pemerintah Jabar membludak ramai, pasalnya progam penghapusan denda pajak kendaraan dirasa sangat membantuh. Namun dibeberapa kantor samsat terlihat kurang persiapan untuk mengantisipasi banyaknya wajip pajak (WP) yang datang mengurus berkas kendaraannya. Hal ini terbukti di samsat Bandung Timur, akibat minimnya Sarana dan Prasarana membuat suasana terlihat semeraut.
Kesemerautan bertabah karena selain fasilitas yang disediakan sangat minim, seperti kurangnya kursi, tenda bahkan pengarahan dari petugas kepada WP terkesan tidak ada.
Yunus warga Cileunyi Kabupaten Bandung salah satu wajib pajak (WP) yang saat itu sedang menunggu anterian penyerahan berkas mutasi pada BBCom 11 Juli 2018 menuturkan. Menurutnya program bebas BBNKB 2 dan penghapusan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) “gratisnya bagus, hanya saja kursi nya kurang banyak” ujarnya
Ia pun menuturkan, yang membuat susana menjadi semeraut karna saking banyaknya yang nganteri “pelayanannya sih bagus, cuma tidak ada nomor anteriannya, maka nya jadi seperti ini. Saya nganteri dari jam 8 tadi” katanya
Yunus pun berharap supaya pelayanannya bisa ditingkatkan lagi “petugasnya ditambah lagi biar pelayanannya bisa cepat” tandasnya
Hal senada juga disampaikan Saibun warga Cimahi. Ia menjelaskan bahwa pelayanan yang diberikan cukup bagus “hanya saja kurang tertata rapih, jadi nya seperti ini.
Penganteriannya juga tidak ada nomor anteriannya, udah gitu kursinya kurang, jadi saya nunggu anteriannya dengan posisi berdiri, karna mau gimana lagi” ujarnya
Saibun juga berharap semoga pelayanannya bisa ditingkatkan lagi “pos-posnya ditambah lagi. Contohnya di depan sana seperti loket cek fisik yang dibuka hanya satu, jadi kasihan yang nganteri, apa lagi yang nganterinya ibu-ibu” katanya
Tidak hanya Yunus dan Saibun, hal senada juga diungkapkan WP lainnya. Iwan warga Bandung. Menurutnya pelayanan yang diberikan lumayan “cuma penyediaan photo copy masih kurang, karna nganteripun banyak, photo copy nya cuma ada 2, disini 1, sama didepan sana 1” pungkasnya (Sugianto)