BANJAR BBCom – Aksi pemberhetian mobil yang mengangkut limbah kor yang di lakukan oleh warga Lingkungan Cihejo Rt. 005/Rw. 010 DusunTembungkerta Desa Sukamukti dan Warga Lingkungan Tanjungsukur Rt,01, 04/Rw 17 kelurahan Hegarsari kecamatan Patruman Kota Banjar, yang tinggal di sekitaran Pabrik pegolahan kayu PT. Albasi Priangan Lestari (APL)
Aksi tersebut di lakukan karna warga kecewa dengan kebijakan dari perusahaan PT. Albasi Priangan Lestari (APL), yang akan membuang limbah kor ke tempat lain, karena selama ini limbah tersebut di manfaatkan oleh Warga sekitar untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari hari.
Selain itu kekecewan warga bertambah setelah mengetahui limbah yang selama ini di kelola harus di beli dan kompensasi selama ini kelingkungan pun bukan dari dana CSR yang merupakan kewajiban dari sebuah perusahaan ke lingkungan sekitar, melainkan dari hasil limbah yang selama ini di beli oleh masyarakat.
Kordinator aksi tersebut Indra Wahyudi ketua karang taruna lingkungan yang mewakili masyarakat memberikan keterangan “dengan membuang Limbah kor ketempat lain jelas kami kecewa karna selama ini limbah tersebut di manfaatkan warga untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari hari, di tambah lagi limbah tersebut di perjual belikan untuk menutupi kompensasi selama ini ke lingkungan terus CSR yang menjadi kewajiban perusahaan kelingkungan selama ini kemana,”katanya Senin,(14/5) kepada BBCom
Hal senada juga di iya kan oleh warga lain salah satu nya Aef yang menggantungkan hidup nya dari limbah kor.
Aksi serupa akan di lakukan lagi manakala tuntutan mereka tidak di tanggapi pihak perusahaan, karna masyarakat terlanjur kecewa dan merasa telah di bohongi oleh pihak perusahaan.
Warga mengajukan beberapa Point tuntutan terhadap pihak perusahaan diantaranya:
1- pembenahan pengelolaan limbah
2-jaminan kesehatan warga di perhatikan
3-Hapus pejualan pengelolaan limbah
4-CSR untuk warga sekitar pabrik harus di keluarkan
Pihak perusahaan PT. Albasi Priangan Lestari (APL), yang di wakili oleh Somantri menanggapi tuntuan Warga dan berjanji akan menindaklanjuti usulan sekaligus keinginan masyarakat dan meminta waktu empat hari, masyarakat akhirnya melakukan walk Out karna tidak puas atas jawaban dari pihak perusahaan tersebut. (Johan)