INDRALAYA | BBCOM | Gara-gara tak tahan selama dua tahun setiap hari warga menghirup bau busuk yang menyengat dan adanya pencemaran air sungai yang dilakukan oleh PT Semesta Mitra Sejahtera (SMS) yang memproduksi ayam daging.
Membuat lebih dari 50 orang Desa Lorok, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir (OI) mendatangi Kantor Bupati KPT Tanjung Senai Indralaya.
Mereka meminta Pemkab Ogan Ilir dan aparat berwenang menutup operasional PT SMS.
Seperti yang diutarakan Jumadi warga Desa Lorok, bahwa selama dua tahun setiap hari, setiap detik dirinya menghirup udara busuk seperti bau tai ayam, bau bulu ayam, bau pakan ternak, selain itu limbah hasil produksi dibuang langsung ke sungai.
Padahal sungai tersebut masih digunakan warga untuk mandi cuci dan kakus (MCK).
Akibatnya saat air sungai digunakan warga mengalami gatal-gatal pada kulit
“Kami sangat meminta tolong kepada pihak terkait dari Pemkab OI, bahkan Pak Bupati segera tutup PT SMS. Karena tidak bermanfaat untuk warga, kehadirannya selama dua tahun sangat menyusahkan warga,” kata Jumadi
Senada Jumadi, warga lainnya Sahril, mengatakan pencemaran yang dilakukan oleh manajemen PT SMS sudah melebihi batas tidak ada rasa kemanusiaan.
Ia sangat berharap perusahaan yang memproduksi ayam daging tersebut ditutup.
“Kami sudah tidak tahan lagi. Keluarga, anak kami berhak menikmati udara segar untuk hidup sehat. Minta pemerintah turut bertanggungjawab dengan cara segera menutup PT SMS yang semena-mena. Tolong kepada Pemkab Ogan Ilir agar segera tutup PT SMS,” ujar Sahril.
Meski massa bersuara lantang, aksi demonstrasi berjalan lancar tanpa ada anarkis.
Hal ini tak terlepas dari pengamanan dari aparat Polres Ogan Ilir.
Kapolres Ogan Ilir, AKBP Yusantiyo Sandhy menegaskan, situasi di lapangan berjalan aman dan kondusif.
“Alhamdulillah, situasi berjalan aman dan kondusif,” ujar Yusantiyo.
Sejumlah petugas pun telah disiapkan mengawal aksi demonstrasi.
Yusantiyo memastikan, hingga akhir aksi massa, situasi berjalan kondusif hingga massa membubarkan diri.
“Massa menyuarakan aspirasi dengan damai dan tanpa ada anarkis. Apresiasi untuk massa dan juga anggota kami yang bekerja dengan baik,” kata Yusantiyo. (Hms/pn)