Vegetasi Terbukti Tangguh Menghadapi Gempuran Kekuatan Alam

BANDUNG BBCom– Menghadapi peristiwa alam tidak semua infrastruktur mampu menangkalnya, hal tersebut berbeda dengan vegetasi yang terbukti tangguh menghadapi gempuran kekuatan alam. Vegetasi, istilah untuk keseluruhan komunitas tetumbuhan di suatu tempat tertentu.

Kepala BNPB Letjen Doni Monardo mengatakan hal tersebut saat menjadi keynote speaker di acara bertajuk “Model Sinergitas Pentahelix – Merawat Alam dan Nitigasi Bencana”.

Kegiatan yang digagas oleh BNPB ini berlangsung di Hotel Asrilia Jl Pelajar Pejuang, Bandung, Jumat (22/2-2019).

Hadir diacara tersebut, Gubernur Jabar Ridwan Kamil beserta seluruh jajaran, seluruh Ketua BNPB Provinsi se Indonesia, seluruh Komunitas Pecinta Alam se Indonesia, Pengusaha, Jurnalis, dll.

“Manusia tidak bisa melawan alam, contohnya Jepang, dengan kemampuannya yang luar biasa, membangun wall membangun tanggul. Begitu gempa dan tsunami rata semua, korbannya malah lebih besar,” kata Doni, pelopor gerakan Citarum Harum saat masih menjabat sebagai Pangdam III Siliwangi.

Dijelaskan Doni, saat gempa Aceh 26 Desember 2004 lalu daerah yang warganya banyak selamat dari terjangan tsunami adalah di pulau simeuleu. Warga dipulau tersebut, selamat karena terlindungi oleh vetegasi yang ada di sana. Vegetasi pohon kelapa

“Hal yang sama juga terjadi di Thailand. Warga Thailand yang selamat dari terjangan tsunami Aceh adalah mereka yang tinggal di kawasan yang banyak ditumbuhi vegetasi alam,” katanya.

Di Donggala juga demikian halnya, warga yang selamat dari Tsunami paska gempa bumi Palu adalah mereka yang tinggal di kawasan hutan mangrove.

“Bandara Sendai Jepang, sebagian besar hancur diterjang tsunami, tapi ada kawasan yang aman juga, kawasan tersebut aman dari terjangan tsunami karena ada vegetasi alami,” terangnya.

Dengan contoh-contoh tersebut di atas, sudah saatnya vegetasi harus dilestarikan.

“Kedepan harus memperhitungkan, jenis vegetasi apa yang cocok di wilayah pesisir, di bagian hulu sudah dimulai oleh Budiasih dan kawan-kawan dari komunitas lainnya, ada Arthagraha Peduli, Mayapada Foundation,” pungkas Doni. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *