Orang Tua Siswa Tidak Perlu Resah, Menghadapi UN dan UNBK 2017.

Bandung. BB.Com. SOSIALISASI terkait Ujian Nasional (UN) bukan sebagai standar kelulusan, masih perlu ditingkatkan kepada masyarakat. Pemahaman tersebut perlu ditanamkan, agar tidak mempengaruhi kejujuran siswa dalam mengikuti UN.

“UN bukan merupakan standar kelulusan, sebab sekarang ini sudah diserahkan kepada sekolah. Seandainya orang tua mengikuti informasi dari “gadget” atau mendengar lanngsung dari anaknya tentang informasi ini. Maka tidak ada lagi masalah tersebut,” ungkap Kabid Analisis dan Sistem Penilaian Pusat Penilaian dan Pendidikan (Puspendik), Benny Widaryanto usai menjadi sala seorang nara sumber dalam acara, Dialog Pendidikan “Ujian Nasional Jujur”. Pengembangan Pendidikan Karakter Dalam melaksanaan UN dan USBN 2017. Bertempat di Aula PPPPTK Bidang IPA Jl. Diponegoro 12 Bandung. Rabu (15/3/2017).

Menurutnya, dengan pemahaman tersebut, membuat orang tua kadang “menekan” anaknya. Sehingga berbuat “tidak jujur”, demi mendapatkan nilai yang bagus. Dengan demikian yang menjadikan permasalahan ini, bukan dari kalangan para siswa, tetapi justru para orang tua.

Terlebih, lanjutnya, dengan sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), maka akan lebih memudahkan bagi siswa.

“Kalau UNBK lebih mudah, jadi tinggal “klik” untuk memilih jawaban dan menggantinya lebih mudah. Sehingga orang tua tidak perlu terlalu khawatir. Sebab samasekali tidak sulit, justru mempermudah pengerjaannya bagi para siswa,” ujarnya.

Selain itu, kalau siswa sendiri sudah siap dalam menghadapi ujian. Maka tidak ada alasan lagi untuk melakukan kecurangan. Sehingga orang tua diharapkan, lebih tenang dan mendukung anaknya untuk dapat lebih baik dalam mengikuti ujian.

Adanya “indeks kejujuran” yang diberikan kepada sekolah, membuat peserta didik di lembaga pendidikan merasa minder atau kecil hati. Namun pihaknya melakukan analisis dengan metode yang dimilikinya, sehingga dapat ditemui “indeks kejujuran” yang sesuai.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Disdik Kota Bandung, Elih Sudiapermana mengatakan, ‘”indeks kejujuran” di Kota Bandung mengalami peningkatan, sama dengan “indeks prestasi”. Selain itu, untuk sosialisasi UN tidak menjadi standar kelulusan. Dan upaya sosialisasi harus terus diupayakan oleh pihaknya dan sekolah.

“Indeks kejujuran (integritas)” di Kota Bandung. Terbilang bagus bersamaan dengan ,”indeks prestasi”. Tetapi kita ketinggalan dengan daerah Pangandaran.

“Mengenai sosialisasi kita harapkan sekolah-sekolah, untuk terus giat melakukan kepada orang tua siswa,” imbuh Elih Sudiapermana.

Sementara itu, Kepala Bidang SMA/SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dadang Rahman. Ketika BB.Com mengkonfirmasi tentang UN dan UNBK ini.

“Keikutsertaan Peserta didik dalam UNBK Jawa Barat. Untuk SMA sudah mencapai 80 persen sedangkan SMK 90 persen. Ini menunjukan komitmen yang tinggi untuk layanan pendidikan yang bermutu,” papar Dadang Rahman.

Acara yang dihadiri oleh beberapa siswa SMP, SMA/SMK serta beberapa guru ini. Memang sangat sarat dengan berbagai informasi yang cukup meresahkan di masarakat luas.

Akan tetapi kehadiran para awak media, yang bisa membantu menyebar luaskan informasi yang sangat bagus ini. Terasa sangat minim sekali…??? (Herry Kasep).


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *