Tingkatkan Kunjungan Wisatawan, Bidang Sarwi Disbudpar Siapkan 4 Agenda Besar

adpBANDUNG BBCom Agar tercapainya target kunjungan wisatawan nasional maupun internasional untuk datang ke Kota Bandung, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung khususnya Bidang Sarana Wisata (Sarwi) untuk tahun 2016 ini mempunyai 4 agenda program besar.

Agenda kegiatan Bidang Sarwi Disbudpar Kota Bandung tahun 2016, yang pertama adalah pembinaan terhadap para pengusaha jasa pariwisata, yang diantaranya para pengusaha hotel, restoran, rumah makan, cafe dan travel. Para pengusaha jasa pariwisata diundang dan dikumpulkan untuk diberikan pembinaan. Dan sebagai narasumber, didatangkan dari pihak Kementrian Pariwisata (Kemenpar), Dinas Pariwisata, jalur akedimisi dan praktisi.

??????????“Pembinaan tersebut tidak dilakukan oleh Disbdupar Kota Bandung saja, tapi juga dihadirkan dari akademisi Sekolah Tinggi Pariwisata (STP), dan dari praktisi yaitu berbagai asosiasi, diantaranya Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA),” kata Kepala Bidang Sarana Wisata Disbudpar Kota Bandung, Iwan Rusmawan, SE, M.Si, ketika ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini.

Program Sarwi yang kedua, lanjut Iwan, adalah diadakannya Anugerah Pesona Pariwisata Award yang diadakan setiap tahun. “Kenapa diadakan Anugerah Pesona Pariwisata Award ? Karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung dari sektor pariwisata sangat tinggi. Malah sebelum Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) masuk ke PAD, pajak dari sektor pariwisata; dari pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan itu paling tinggi, diatas 50 % menyumbang ke PAD Kota Bandung. Berarti peran para pengusaha itu sangat signifikan terhadap PAD dari pembayaran pajak. Selain dari pajak, juga para pengusaha pariwisata bisa menyediakan lapangan pekerjaan, dan ekonomi lokal menjadi tumbuh,” jelasnya.

Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bandung melalui Disbudpar mengadakan Anugerah Pesona Pariwisata Award bagi pengusaha pariwisata, mulai dari hotel melati, sampai hotel bintang lima, restoran, rumah makan, tempat hiburan, objek wisata dan travel. “Sementara dari juri penilaian, dibuat tim seleksi yang terdiri dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, diantaranya PDAM Kota Bandung, Dinas Kebakaran, Satpol PP, Disnaker, Disyanjak, BPLH,  Sekolah Tinggi Pariwisata (STP), dan berbagai asosiasi,” katanya.

Dijelaskan Iwan, tim tersebut selama 2 minggu menyeleksi para nominasi, yang nantinya mengerucut menjadi pemenang. Karena penilaian diambil dari semua aspek yang ada, dimulai dari tenaga kerjanya, air limbah, alat kebakarannya, pembayaran pajaknya dan lain-lain.  “Sedangkan piala dan piagam penghargaan bagi pemenang, langsung diberikan oleh Walikota Bandung. Itu merupakan wujud apresiasi Pemerintah Kota Bandung melalui Disbudpar Kota Bandung, supaya para pengusaha pariwisata melaksanakan dan menerapkan semua aturan yang sudah ada, demi menjadi pemenang dalam award tersebut di tahun berikutnya,” paparnya.

Program yang ketiga, tambah Iwan, rencananya pada bulan Agustus 2016 mendatang, Bidang Sarwi Disbudpar Kota Bandung akan berangkat ke Kota Hamamtsu Jepang. “Karena Kota Bandung sudah ada ikatan Sister City dengan Kota Hamamatsu tersebut, kita mengharapkan teman-teman dari Jepang bagaimana caranya bisa datang ke Bandung, minimal orang-orang Jepang tahu Bandung itu bagaimana dan dimana. Kita membawa travel kesana untuk tepat sasaran bisnis to bisnis. Kita minta dihadirkan travel dari Jepang untuk disandingkan dengan travel dari kita, jadi seller dan buyernya jelas. Pemerintah sesuai dengan tupoksinya hanya memfasilitasi saja, selanjutnya biarkan pengusaha travel untuk bernegosiasi,” katanya.

Dan program Bidang Sarwi, yang keempat yaitu Bandung Food Festival yang rencanya akan diadakan sekitar bulan september atau Oktober 2016. Pihaknya mengendorse, memaksa agar orang-orang kuliner kreatif berjualan pada acara tersebut. Semakin banyak festival kuliner di Bandung, semakin bagus karena itu akan membuat penasaran para wisatawan lokal maupun internasional untuk datang ke Bandung.

“Walikota Bandung sudah menekankan agar Kota Bandung menjadi destinasi wisata nasional dan internasional. Kalau kita mau menjadikan Bandung sebagai kota tujuan wisata, otomatis sarana dan prasarana kita harus benar. Dari program pembinaan tadi, diharapkan semua pelaku wisata dapat berkolaborasi menjadikan wisatawan datang ke Bandung puas, nyaman dan meninggalkan kenangan. Dan pada akhirnya banyak wisatawan datang ke Bandung dengan kenyamanan. Karena pada dasarnya wisatawan datang itu karena aman dan nyaman dan akan membuat betah wisatawan,” katanya.

Selain itu, tambah Iwan setiap promosi pihaknya selalu mempromosikan kota tetangga. “Misalkan kita mempromosikan Kawah Putih Ciwidey Kab. Bandung, Ciater Subang, Lembang KBB. Tapi para wisatawan menginapnya di Kota Bandung, setelah mengunjungi wisata alam, dan kembali menghabiskan aktivitas wisata kuliner dan hiburan di Kota Bandung. Hal tersebut kita mengadopsi konsep Bali. Dengan begitu, diharapkan kunjungan wisatawan nasional dan internasional yang datang ke Bandung bisa meningkat. Karena Tupoksi Disbudpar hanya satu, meningkatklan kunjungan wisatawan,” pungkasnya. (R/Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *