Tiga Kecamatan di Garut Alami Longsor, Beruntung Tak Ada Korban Jiwa

gambar dukumen istimewa

KAB. GARUT | BBCOM | Bencana alam longsor melanda tiga kecamatan di Kabupaten Garut yakni Karangtengah, Banjarwangi, dan Kersamanah. Bencana ini terjadi bersamaan dengan pohon tumbang yang merusak rumah di Kecamatan Karangtengah (4/1/2024).

Camat Karangtengah, Dudi Suryadi, menyatakan longsor di wilayahnya terjadi di dua lokasi berbeda akibat hujan deras, mengancam rumah warga dan merusak tembok penahan tanah dan bronjong di Jalan Desa Cintamanik. Kerugian materi diperkirakan mencapai Rp190 juta, terutama pada tembok penahan tanah dan bronjong, namun beruntung tidak ada korban jiwa.

Di lokasi lain, di Kampung Cikacang, Desa Sindanggalih, sebuah pohon tumbang menimpa rumah warga bernama Aan, disebabkan oleh luapan irigasi Citameng akibat hujan deras. Kerugian materi akibat peristiwa ini ditaksir sekitar Rp10 juta.

Dudi Suryadi menginformasikan tindakan yang telah diambil, termasuk penutupan jalan untuk kendaraan roda empat di Jalan Desa Cintamanik, pemasangan terpal di lokasi longsor di Kampung Nyalindung, serta pengosongan rumah dan bantuan logistik kepada keluarga terdampak.

Di Kecamatan Banjarwangi, longsor terjadi di Jalan Raya Banjarwangi, Kampung Burujul Desa Banjarwangi, pada Sabtu (06/01/2024) sekitar pukul 18.30.

Forum Pimpinan Kecamatan setempat dan dinas terkait melakukan evakuasi dan pembersihan material longsor dengan bantuan alat berat, yang selesai pada Minggu siang.

Kemudian, di Kecamatan Kersamanah, longsor terjadi di Kampung Panamur Desa Kersamanah pada Minggu dini hari (07/01/2024) sekitar pukul 02.00 WIB.

Lokasi terdampak meliputi jalan poros desa dan Tembok Penahan Tanah (TPT), dengan kerugian mencapai Rp150 juta. Semua bencana dipicu oleh curah hujan tinggi di lokasi kejadian.

BPBD Kabupaten Garut telah turun langsung menangani pohon tumbang di Kecamatan Karangtengah dengan membawa mesin pemotong kayu dan bantuan lainnya sebagai langkah awal untuk meringankan beban korban dan mencegah kerusakan lebih lanjut, sambil menunggu langkah pemulihan lebih lanjut dari pemerintah daerah. (Niken/dbs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *