KAYUAGUNG BB.Com-Panas terik matahari di areal Jalan Kayuagung-Sepucuk Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), tak menyulutkan semangat Suhada laki-laki paruh baya asal desa Pulau Geronggang Kecamatan Pedamaran Timur ini untuk bekerja sebagai buruh perbaikan jalan rusak di ruas Kayuagung-Sepucuk. Dia bersama 15 rekannya tergabung dalam Satgas Penanggulangan Kerusakan Jalan (SPKJ) yang dibentuk oleh Pemkab OKI.
“Sejak minggu lalu kami sudah bekerja disini, Ya kalau panas seperti ini terus pekerjaan cepat selesai kalau hujan tugas lebih berat” ujarnya sembari mengayunkan cangkul untuk meratakan tanah yang berantakan akibat digilas kendaraan bertonase besar.
Sejak satu minggu yang lalu pria yang menjelang usia kepala empat itu resmi sebagai petugas perbaikan jalan rusak, tugasnya memperbaiki jalan serta membantu memandu kendaraan warga yang berasal dari Kecamatan Cengal, Sungai Menang, Pedamaran Timur dan Mesuji Raya melewati ruas jalan yang berlumpur. Dengan sabar Suhada memandu kendaraan yang lewat meski sekali-sekali cipratan lumpur mengenai wajahnya.
Perbaikan jalan pada zona ini dikoordinir oleh Kadin PU PR M Hapis, dengan korlap PT Waskita Karya, Camat, serta delapan perusahaan yang ada di sepanjang ruas jalan tersebut. Pembangunan jalan tersebut diperkirakan membutuhkan sekitar 1.200 meter kubik batu split. Sebelumnya sebanyak 500 batang kayu gelam di datangkan. Beberapa alat berat miliki PT Waskita Karya juga diturunkan untuk memperbaiki jalan. Satgas ini memiliki waktu dua pekan untuk memperbaiki 4 titik jalan di Kayuagung-Sepucuk.
Seperti halnya daerah lain, Pemkab Ogan Komering Ilir (OKI) juga dihadapkan kerusakan jalan. Penyebabnya karena curah hujan yang tinggi, hampir 7 bulan lalu serta aktivitas kendaraan berat proyek nasional yang lalu lalang melewati jalan Kabupaten. Meski demikian, Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE tidak lantas menyerah.
“Jalan rakyat adalah tanggungjawab bersama dengan dibentuknya satgas ini adalah bukti Pemerintah (Pemkab OKI) hadir di jalan rakyat” tutur Iskandar.
Iskandar menjelaskan dengan postur APBD 2017 sebesar Rp2,2 triliun, Pemkab OKI harus memaksimalkan penyerapan anggaran untuk membangun wilayah yang memiliki luas 19.023,47 km2. Khusus soal jalan, panjang jalan di Kabupaten OKI yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten mencapai 112 ruas dengan total panjang mencapai 1.538.869 km.
“Setidaknya dana yang dibutuhkan untuk pembangunan, perbaikan, peningkatan mutu jalan mencapai Rp 800 miliar per tahun” tegasnya.
Hal itulah yang melatarbelakangi dibentuknya Satgas Penanggulangan Kerusakan Jalan yang memiliki tugas utama menanggulangi kerusakan jalan di wilayah Kabupaten OKI dengan melibatkan berbagai perusahaan yang beroperasi di Bumi Sebende Seguguk. Perusahaan yang beroperasi di OKI baik skala kecil, menengah hingga besar itu diharapkan berkontribusi nyata kepada masyarakat dengan mengatasi persoalan yang dihadapi masyarakat.
Kepala Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten OKI, Ir. H. Hafidz, MM mengatakan dibentuknya Satgas ini dilatarbelakangi oleh banyaknya keluhan masyarakat terkait kondisi ruas jalan, terutama yang belum diaspal, banyak mengalami kerusakan. Penyebabnya macam-macam, ada yang akibat intensitas hujan yang cukup tinggi, ditambah lagi jalan tersebut dilalui oleh angkutan yang berkapasitas tinggi, seperti angkutan buah sawit maupun material proyek jalan nasional. Hal itu menurut dia memperparah kerusakan jalan tersebut.
“Dengan demikian perusahaan harus ikut bertanggung jawab dalam perbaikan infrastruktur tersebut dan kita sepakat dengan seluruh perusahaan dan instansi terakait, membentuk Satgas Penanggulangan Kerusakan Jalan. Untuk legalitas Satgas ini menurut Hafidz telah dibuatkan Peraturan Bupati (Perbup) tentang Satgas Penangulangan Kerusakan Jalan, mulai dari perbaikan, perawatan, hingga pengawasan jalan.
Tidak kurang dari 20 perusahaan yang dilibatkan, termasuk PT Waskita Karya yang saat ini sedang membangun jalan tol. Karena aktivitas angkutan material proyek tol juga menyebabkan beberapa ruas jalan Kabupaten OKI rusak.
Sebelum adanya satgas ini, seluruh perusahaan perkebunan dan HTI yang ada di OKI ini bersama pemerintah sudah terbentuk Forum CSR (CorporateSocial Responsibility). Salah satu tujuan Forum CSR itu untuk membantu pemerintah dalam pembangunan infrastruktur melalui dana CSR masing-masing perusahaan.
“Sesuai kesepakatan bersama, perusahaan yang terlibat, mereka sudah menyatakan kesiapan dan komitmennya untuk membantu memperbaiki jalan yang rusak. Kalau mereka tak membantu, tentu akan kita berikan sanksi moral, termasuk PT Waskita Karya. Sebab, selama mereka masih bekerja di OKI, mereka juga harus peduli dengan perbaikan jalan di Kabupaten OKI ini” terang Hafidz
Perusahaan perusahaan tersebut dibagi dalam delapan Zona kerja. Antara lain, Kayuagung-Sepucuk, Sumber Hidup-Talang Jaya, Talang Jaya-Sungai Menang, Cengal-Sungai Jeruju, Lebung Gajah-Ujung Tanjung, Talang Jaya-Cengal, Bumi Agung-Cahaya Tani, dan zona SP 1 Sumber Hidup- Kemang Indah.Selanjutnya zona Sumber Hidup-Talang Jaya akan ditangani oleh empat
perusahaan, zona Talang Jaya- Sungai Menang ditangani tiga perusahaan.Kemudian, zona Cengal-Sungai Jeruju diurus tiga perusahaan, zona Lebung Gajah- Ujung Tanjung diperbaiki oleh tiga perusahaan.
Seterusnya, zona Talang Jaya-Cengal akan diperbaiki oleh PT Lonsum, zona Bumi Agung-Cahaya Tani diperbaiki oleh PT AEK Tarum dan PT Tania Selatan. Terakhir, untuk zona SP 1 Sumber Hidup- Kemang Indah akan diperbaiki oleh PT Wilmar dan PT BCP. perbaikan kerusakan jalan itu akan dilakukan bertahap, terutama untuk Jalan Kayuagung-Sepucuk, akan selesai diperbaiki Mei 2017.
Forum CSR Kabupaten OKI Ahmad Syamsir mengapresiasi upaya Pemkab dan perusahaan yang menemukan solusi untuk kesulitan warga terkait jalan. Menurutnya sudah sewajarnya semua pihak turun tangan terkait permasalahan jalan itu karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
“Sudah menjadi kewajiban semua pihak untuk peduli terkait permasalahan jalan, juga seluruh warga untuk menjaga dan memelihara jalan termasuk wartawan yang merupakan bagian dari warga Ogan Komering Ilir” tegasnya. Jalan Kayuagung-Sepucuk 37 Km Ditarget Tuntas di 2017
Sejak 3 tahun lalu, Pemerintahan pimpinan H. Iskandar, SE terus menggenjot pembangunan infrastruktur di wilayah pedesaan. Pembangunan ini bertujuan agar ketimpangan ekonomi dapat terpangkas sedikit demi sedikit, dan pembangunan dapat terasa di seluruh wilayah Bumi Bende Seguguk.
Salah satu infrastruktur yang digenjot pengerjaannya adalah jalan Kayuagung-Sepucuk-Pedamaran Timur, yang menyambungkan lima Kecamatan Kayuagung-Sepucuk-Pedamaran Timur-Sungai Menang-Cengal dan sebagian Mesuji sepanjang 37 kilometer (km). Berdasarkan data Dinas PU PR Kabupaten OKI, jalan Kayuagung-Sepucuk telah tersambung sepanjang 30,82 km hingga akhir 2016 lalu dan menyisakan 13 km lagi. Tahun 2014 dibangun sepanjang 1,56 Km, Tahun 2015 sepanjang 5,687 km, 2016 sepanjang 12, 265.
“Untuk tahun ini, ditargetkan 11 km akan dibangun, sehingga total yang akan tembus menjadi 3 km. Ini berarti sisa jalan yang belum tembus sepanjang 2 km akan dirampungkan hingga 2017 ” kata Kepal Dinas PU PR Kabupaten OKI, Ir.H. Hafidz, MM.
Pembangunan jalan Kayuagung-Sepucuk sendiri dipercaya menjadi infrastruktur konektivitas yang akan memberikan mutiplier effect bagi lingkungan di sekitarnya. Tembusnya jalan-jalan di pantai timur OKI, mulai dari perkampungan warga, sungai hingga pantai akan menumbuhkan sumber-sumber perekonomian baru bagi masyarakat di sekitarnya.
“Kita ingin mengembangkan semua potensi. Juga multiplier effectnya menguntungkan bagi masyarakat,” pungkasnya.
Selain Kayuagung-Sepucuk ruas Prioritas pembangunan jalan di tahun 2017 menrutu Hafiz antara lain ruas jalan Dabuk Rejo-Catur Tunggal-Cahya Mas sepanjang 36 km. Kerusakan yang terindikasi di jalan ini sepanjang 6 km, rencana penanganan di tahun 2017 sepanjang 5 km melalui pemeliharaan periodik. Kemudian jalan poros SP Padang- Pampangan 21.000 km, Pampangan- Lebung Batang 15,790 km, jalan Lebung Batang-Tulung Selapan 33 km. Titik kerusakan SP Padang- Pampangan 3 km, Pampangan- Lebung Batang 2,6 km, Lebung Batang-Selapan 9,4 km. Rencana penanganan SP Padang-Pampangan aspal 2 km, Pampangan-Lebung Batang 2,5 km, Lebung Batang- Tulung Selapan 7 km. (Pani)