KAB. BANDUNG | BBCOM | Selama 2 tahun 10 bulan menjabat Bupati Bandung, Dadang Supriatna setelah membagun 5 RSUD Bedas. Dari target membangun 5 RSUD, sudah menyelesaikan 4 RSUD yaitu, RSUD Bedas Cimaung, Kertasari, Tegalluar dan Arjasari.
“Insya Allah bulan Maret 2024 ini, kita akan melaksanakan ground breaking RSUD Bedas Pacira. Kita tidak puas dengan hadirnya 5 RSUD ini, maka saya minta kepada Ibu Kadis Kesehatan Kabupaten Bandung, kita targetkan lagi menambah puskesmas sebanyak 62 puskesmas. Untuk anggaran, insya Allah saya akan berjuang,” ujar Bupati Bandung Dadang Supriatna, di sela peresmian pelayanan stroke center dan ruang rawat inap lantai 4 Gedung Alamanda RSUD Majalaya oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna di Jalan Raya Cipaku Desa Cipaku Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung, pada Sabtu (2/3/2024).
Sambung Buti, peningkatan prasarana pelayanan kesehatan itu diharapkan dapat mengurangi angka kematian, dan meningkatkan angka harapan hidup masyarakat Kabupaten Bandung.
Bupati juga mengatakan, bahwa rumah sakit adalah bukan merupakan suatu perusahaan, dan rumah sakit bukan merupakan untuk mengambil keuntungan atau profit oriented.
“Tapi rumah sakit lebih cenderung adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga masyarakat,” kata Bupati.
Bupati Bandung mengatakan inovasi yang dilakukan RSUD Majalaya adalah sebuah terobosan yang sangat luar biasa, sehingga perlu diapresiasi dalam pelayanan kesehatan ini.
“Saya merasakan betul, adanya perubahan-perubahan dan peningkatan pelayanan di RSUD Majalaya ini. Karena saya pernah merasakan dan berkunjung ke RSUD Majalaya ini, saat masih sekolah SD. Saat itu, terkenal dengan Rumah Sakit Ebah. Tentunya, dengan adanya peningkatan prasarana ini perlu kita tingkatkan kembali,” ujarnya.
Bukan hanya saja pelayanan yang harus ditingkatkan, tetapi prasarana dan sarana pun perlu ditingkatkan untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Bahwa RSUD Majalaya ini merupakan rumah sakit berkualitas, terutama dalam hal pelayanan. Lingkungan juga jangan sampai terlihat kumuh,” harapnya.
Bupati juga mengaku bersyukur harapan hidup masyarakat Kabupaten Bandung sudah meningkat mencapai 74,27 tahun. Kenapa meningkat, kata dia, karena indikator kesehatan di Kabupaten Bandung ada peningkatan.
“Kita sudah mempunyai 62 puskesmas. Berdasarkan hitungan dan analisa Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, bahwa target kita kedepan harus menambah 62 puskesmas lagi. Karena jumlah penduduk kita 3,7 juta jiwa,” tuturnya.
Menurut Bupati, bukan hanya menambah kontruksi 62 puskesmas, tetapi alat kesehatannya juga harus ditambah.
“62 puskesmasnya juga kita tingkatkan, yaitu akan pasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) supaya biayanya tidak mahal dalam pengadaan listrik. Saya juga berharap semua rumah sakit menggunakan PLTS. Kenapa? Karena kita tahu kebutuhan biaya listrik sangat besar, yaitu mencapai miliaran rupiah pada setiap tahunnya,” katanya.
Kang DS mengaku merasakan bahwa setelah menggunakan PLTS, biaya listrik berkurang sampai 60 persen.
Kang DS juga berharap kepada para pegawai rumah sakit untuk mengedepankan pelayanan 3S (senyum, sapa dan salam) selain santun untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Upayakan dulu penanganan kepada setiap pasien yang datang untuk berobat, jangan dulu menanyakan atau membicarakan biaya karena sudah ada BPJS Kesehatan,” ucapnya.**