MUARA ENIM BBCom, – Informasi yang berhasil dihimpun BBCom, Rabu (29/8/2018) Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Muara Enim, Misniati. S.Pd. M.Si saat dijumpai wartawan membenarkan jika pihaknya telah mengembalikan 11 siswa ke orangtuanya masing-masing dengan penilian perbuatan mereka telah mencemarkan nama sekolah dan termasuk pelanggaran berat.
Dikatakan Misniati, sebenarnya, mereka ini sudah sering melakukan pelanggaran sejak dari kelas X, namun pihaknya berupaya terus melakukan pembinaan. Tapi kelakuan mereka tidak berubah, malah sering melakukan pelangggaran tata tertib sekolah dan puncaknya pada tanggal 15 Agustus 2018 lalu, ke 11 siswi ini melakukan pelanggaran berat dan tidak bisa ditolerir lagi.
Bahkan, tambah Misniati, pihaknya sering menegur secara lisan maupun tertulis karena kenakalan mereka hingga memanggil orang tua atau wali mereka ke sekolah. Makanya, saat ini ke 11 siswi itu kena skorsing, sambil diberika kesempatan untuk pindah ke sekolah lain.
Misniati menguraikan ada beberapa pelanggaran yang kategori berat dalam peraturan sekolah kami yakni Narkoba, tawuran, pencemaran nama baik sekolah dan mencuri. Jika siswa melakukan salah satu pelanggaran tersebut maka kami tidak segan-segan mengeluarkannya
Pelanggaran itu, jelasnya, hampir setiap waktu diingatkan kepada siswa untuk tidak melakukan atau terlibat hal tersebut. Dan, atas kejadian ini,pihaknya berharap agar bisa membuat mereka sadar untuk tidak mengulanginya terutama di sekolah yang baru.
“Pihak sekolah selama ini masih bisa mentolerir kenakalan mereka seperti memiliki group atau gank yang sangat pandai menyembunyikan kenakalan terhadap orang tua mereka, namun terakhir mereka sudah melakukan pelanggaran berat, melalui rapat sekolah akhirnya pihak sekolah memutuskan mengeluarkan mereka,” bebernya.
Berdasarkan keterengan yang diperoleh dari berbagai semuber, kejadian tersebut berawal dari ada sekelompok siswi yang tergabung dalam gang Berani Mati, melakukan arisan antar sesama anggotanya yakni Ns, Mn, Jm, Sd, Vn, Mrt, St, Hl, Pls, Pa, dan Et yang tersebar dari Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Tehnik Komputer dan Jaringan (TKJ), Administrasi Perkantoran (AP) Multimedia dan Akuntansi.
Awalnya arisan tersebut berjalan lancar, namun lama-kelamaan mulai tersendat karena ada beberapa anggotanya yang malas membayar sehingga sering terjadi cekcok antar anggota mereka sendiri.
Kemudian mereka sepakat untuk menyelesaikannya di luar sekolah. Setelah jauh dari sekolah, kemudian terjadilah perkelahian secara bersama sesama dengan mengeroyok salah satu siswi SMKN 1 Muaraenim hingga ada sampai terluka kena gigit.
Dan yang parahnya lagi tidak hanya sebatas perkelahian, salah satu siswa yang terlibat pengeroyokan melakukan perekaman melalui kamera HP yang sebelumnya sudah diatur.
Atas kejadian inilah pihak sekolah mengambil tindakan tegas yang dianggap karena telah melakukan pelanggaran berat yang bakal merusak nama baik dan citra SMKN 1 Muaraenim. (DAFRI. FR)