Info Jabar BB- Persaingan ekonomi yang semakin ketat dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) mengharuskan pelaku usaha lebih kreatif. Berbagai ide dan terobosan baru harus diciptakan jika ingin memenangkan persaingan.
Kondisi ini disadari betul oleh DPRD Jawa Barat sehingga mengusulkan rancangan peraturan daerah ekonomi kreatif. Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (BP Perda) DPRD Jabar Yusuf Puadz mengatakan, melalui raperda ini diharapkan pertumbuhan ekonomi kreatif di setiap daerah Jabar bisa lebih baik yang berujung pada kesejahteraan masyarakat.
Nantinya, raperda ini akan menjadi pijakan strategis dan mendasar khususnya bagi perekonomian kecil menengah. “Ekonomi kreatif ini pun jadi landasan kepastian hukum bagi pelaku usaha,” kata Yusuf dalam Hearing Dialog DPRD Jabar dengan pelaku usaha kecil menengah di Pataruman, Kabupaten Garut, Kamis (26/5).
Kegiatan ini pun dilakukan sebagai studi kajian yang dilakukan BP Perda terkait penyusunan Raperda Ekonomi Kreatif. Yusuf menjelaskan, nantinya raperda ini akan mengatur segala sesuatu terkait ekonomi kreatif yang berorientasi untuk memudahkan para pelaku usaha.
“Nanti diatur bagaimana perencanaan, pengendalian, pengelolaan, dan pengawasannya,” kata Yusuf. Sebagai contoh, raperda ekonomi kreatif ini akan memudahkan pelaku usaha dalam memperoleh suntikan modal dari perbankan.
Selain itu, dengan adanya payung hukum ini, pelaku usaha ekonomi kreatif ini tidak akan dibebani oleh pembayaran pajak yang tinggi. Tidak hanya itu, pelaku usaha pun akan mendapat pelatihan sumber daya manusia yang handal agar lebih siap bersaing.
“Raperda ini tidak hanya sumber daya alam. Oleh karena itu, semua tadi perlu payung hukum yang menaunginya,” ujarnya seraya optimistis perda ekonomi kreatif ini akan mendorong perekonomian daerah.
Dalam implementasinya nanti, di setiap daerah akan dibangun rumah kreatif untuk mencapai tujuan tersebut. Yusuf menuturkan, Jabar memiliki modal yang baik untuk mengembangkan ekonomi kreatif.
Sebagai contoh, kata Yusuf, di Kabupaten Garut terdapat banyak potensi ekonomi kreatif, mulai dari sektor kuliner, busana, hingga cenderamata dari batu. “Kuliner khas Garut itu banyak, dodol, krupuk. Belum fashionnya, ada batik khas Garut, pakaian dari bahan kulit. Jaket, tas,” ujarnya.