BANDUNG BB.Com–Puncak peringatan Hari AIDS Sedunia tingkat Kota Bandung yang diselenggarakan di halaman Markas Kodim 0618/BS berlangsung meriah. Ratusan peserta mengikuti Solidarity Run yang dilepas langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto, Dandim 0618/BS Kolonel Inf Sugiyono, dan Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung Sukarno, Minggu (4/12/2016).
Peserta Solidarity Run berasal dari berbagai elemen, mulai dari TNI, SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, komunitas dan para aktivis peduli HIV/AIDS, serta Forum Warga Peduli HIV/AIDS Kota Bandung. Sejak pukul 07.00, para peserta telah memenuhi halaman Kodim untuk mengikuti acara tersebut.
“Kegiatan ini merupakan momentum untuk melaksanakan kampanye bersama atas pencegahan dan penanggulangan AIDS di Kota Bandung,” tutur Sugiyono selaku Ketua Penyelenggara. “Acara ini bertujuan untuk meningkatkan komitmen terhadap penanggulangan AIDS,” imbuhnya.
Wali Kota Bandung, M. Ridwan Kamil mengapresiasi kesusksesan penyelenggaraan kegiatan ini. Menurutnya, peningkatan kasus HIV/AIDS perlu mendapatkan dukungan dan komitmen bersama agar penularannya bisa dihentikan.
“Peningkatan kasus ini cukup signifikan. Ini harus menjadi perhatian kita. Memang tidak mudah karena ini menyangkut gaya hidup dan kehidupan pribadi masyarakat. Tapi bagaimanapun gaya hidup dan kehidupan pribadi itu, tetap memiliki resiko kesehatan masing-masing,” ucap Ridwan.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh KPA Kota Bandung hingga September 2016, terdapat 2125 kasus HIV dan 1835 kasus AIDS. Setiap tahun, rata-rata terdapat penambahan 200-400 kasus.
“Khususnya peningkatan penularan pada heteroseksual yang diduga terjadi di ruang pribadi atau publik yang tertutup dan mengandung potensi bahaya,” jelas Ridwan.
Berdasarkan data yang ada, peningkatan kasus pada pelaku penyimpangan seksual terjadi cukup signifikan. Kasus HIV/AIDS meningkat 30% pada heteroseksual dan 10% pada homoseksual. Ia lantas menginstruksikan aparatur kewilayahan untuk merazia tempat-tempat hiburan yang menurutnya bisa berpotensi menjadi tempat praktik prostitusi.
Pendidikan terhadap warga usia sekolah juga perlu digalakan. Kepada Dinas Pendidikan, ia telah menginstruksikan untuk membuat imbauan dan peringatan dalam berbagai media.
“Saya titip ke Dinas Pendidikan, kita fokus untuk meningkatkan pengetahuan kepada anak-anak yang masih mencari nilai ini untuk menghindari perilaku yang mengancam kesehatan,” ujarnya.
Di akhir acara, Wali Kota Bandung beserta Ketua Forum Warga Peduli HIV/AIDS Kota Bandung, Atalia Praratya Ridwan Kamil, Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto, dan Komandan Distrik Militer 0618/BS Kolonel Inf Sugiyono melepas balon #SayaBerani sebagai penanda simbolis komitmen
pemerintah bersama warga Kota Bandung dalam mewujudkan visi tidak ada lagi penularan dan kasus baru HIV/AIDS, tidak ada kematian akibat HIV/AIDS, dan tidak ada stigma terhadap penderita HIV/AIDS.
“Hari ini mudah-mudahan menjadi alarm untuk kita semua agar kompak mencegah penularan dan penyebaran HIV/AIDS. Mari tetap bersemangat agar apa yang kita upayakan ini mendapat hasil yang maksimal,” tutup Wali Kota. (**)