Penderita HIV/AIDS di Kota Bandung Meningkat

Ibu Hamil Agar Memeriksakan Diri ke Unit Kesehatan Terdekat

hiv-aidsBANDUNG BB.Com— Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Henny Rahayu Ningtyas menyarankan kepada pasangan yang akan menikah dan ibu hamil agar memeriksakan diri ke unit kesehatan terdekat untuk memastikan tidak terjangkit HIV/AIDS. Hal tersebut menyusul fenomena meningkatnya angka penderita HIV yang berasal dari masyarakat umum, apalagi ibu rumah tangga.

Henny menemukan bahwa dalam 2-3 tahun terakhir, angka penderita HIV/AIDS yang merupakan ibu rumah tangga meningkat 3-4 persen pertahun, atau sekitar 40 orang. Ia sendiri mengaku kaget dengan fakta tersebut.

“Kita harus mulai dari diri kita sendiri. Kalau kita tahu suami kita suka bepergian ke luar kota, kalau tidak bisa bertanya langsung proteksi diri kita dengan alat pelindung. Kalau hamil, harus mau memeriksakan diri untuk keselamatan diri dan bayi yang kita kandung,” ujar Henny dalam Bandung Menjawab di Media Lounge Balai Kota Bandung, Kamis (1/12/2016).

Pengelola Bidang Pemberdayaan Masyarakat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung, Iwa Lesmana mengatakan, pihaknya sudah mengubah strategi penanganan HIV/AIDS. Awalnya, KPA Kota Bandung fokus kepada komunitas-komunitas beresiko tinggi terkena HIV/AIDS, yakni Pengguna Napza Suntik (Penasu) dan pekerja seks. Kini, KPA juga meningkatkan perhatiannya pada masyarakat umum dari berbagai kalangan.

Berdasarkan data yang dihimpun KPA dan Dinas Kesehatan Kota Bandung, angka penderita HIV/AIDS yang tercatat di kota ini mencapai 3.912 kasus terhitung sampai Juli 2016. Angka tersebut meningkat 287 kasus dari 2015. Dari jumlah tersebut, 11,38% adalah ibu rumah tangga, 17,24% wiraswasta, 9,2% mahasiswa, pekerja seks 3,83%, dan tenaga medis 0,15%.

Sementara itu, angka penderita HIV/AIDS dari kalangan pekerja seks dan pengguna napza suntik justru menurun sebesar 3-4%. Hal ini, dijelaskan Iwa karena mereka umumnya sudah diberikan pembinaan agar menggunakan alat pengaman sehingga terhindar dari virus tersebut.

Iwa menambahkan, ada beberapa kasus pengidap HIV juga terjadi pada anak di bawah 3 tahun (batita). Hingga saat ini tercatat 72 batita terjangkit virus HIV. Kepada mereka, KPA, melalui dana CSR, rutin memberikan bantuan susu formula.

Untuk menanggulangi penyebaran virus HIV, KPA Kota Bandung sering melakukan sosialisasi melalui Forum Warga Peduli HIV/AIDS yang merupakan kader-kader di masyarakat. Kader tersebut tersebar di 30 kecamatan.

“Bahkan, hampir semua kelurahan sudah ada juga forumnya dan sudah di-SK-kan,” jelas Iwa.

Di tingkat kota, forum tersebut diketuai oleh Ketua TP PKK Kota Bandung, Atalia Ridwan Kamil. Demikian pula di tingkat kecamatan dan kelurahan, forum dipimpin oleh ketua TP PKK di wilayah masing-masing.

Dalam rangka memperingati Hari AIDS Se-Dunia, Kota Bandung melalui Kodim 0618/BS, akan menyelenggarakan kegiatan pada tanggal 4 Desember mendatang. Acara tersebut akan diisi oleh kegiatan Solidarity Run yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari TNI, LSM peduli AIDS, mahasiswa, dan masyarakat umum. Puncak kegiatan akan digelar di halaman Kodim 0618/BS. (ris/kur)


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *