Pasar Tradisional, Tempat yang Tidak Pernah Sepi Pengunjung

bau yang menyengat serta genangan air yang berwarna hitam dengan campuran sampah pedagang maupun pembeli, merupakan suatu tempat perbelanjaan yang sering kita jumpai untuk kehidupan sehari-hari. Itulah pasar tradisional, tempat yang bisa menemukan segala macam barang yang di butuhkan.

Pasar Kemiri merupakan salah satu pasar tradisional yang berada di kota Depok, tepatnya di Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji. Tempat berjualan di pinggir jalan bukan menjadi alasan pengunjung untuk tidak datang kesini.

Banyaknya penggiat di pasar ini sehingga sebagian kios ada yang buka hingga 24 jam untuk memenuhi kebutuhan para penggiat. “disini buka 24 jam, ada juga kios yang bukanya sampai sore, kebanyakan yang buka 24 jam itu para pedagang sayur, ikan, ayam,” ujar salah satu pedagang di pasar ini.

Meski tempat ini kotor dan bau menyengat tetapi tempat ini tetap ramai penggiatnya. Karena di pasar tradisional ini harganya yang terjangkau, bisa bernegosiasi, serta akses untuk menuju ke pasar ini tidaklah sulit.

Namun, dibalik keramaian dari pasar tersebut terdapat pula keresahan para penggiat karena posisi pasar tepat di sebelah rel kereta api yang sering menimbulkan suara yang cukup mengganggu. “ Agak keganggu si sama suara keretanya, tapi mau gimana lagi emg pasarnya deket sama rel kereta,” ujar Asep salah satu pembeli di Pasar Kemiri.

Ketertiban dan kenyamanan adalah keinginan semua masyarakat dan pemerintah. Pasar tradisional memiliki daya tarik tersendiri di hati masyarakat. Tawar menawar adalah sebuah seni yang tidak pernah luput dari para pembeli di pasar tradisional. Masyarakat dan pemerintah harus bisa menjaga ketertiban dan kenyamanan agar terciptanya pasar yang diinginkan oleh semua orang. (Muhammad Fayyadh/Politeknik Negeri Jakarta)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *