BANDUNG BB – Provinsi Jawa Barat merupakan penyumbang terbesar Atlet Indonesia dalam berbagai kanca olahraga di tingkat Internasional. Untuk itu, kedepan Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Jabar akan mengembangkan pola pembinaan, pelatihan dan memberdayakan PPLP sebagai candradimuka untuk mencetak atlet-atlet muda yang bertalenta dan berprestasi baik tingkat Nasional maupun Internasional.
Menurut Kadisorda Jabar DR. Yudha M Saputra melalui Kabid Keolahragaan Nandang Saptari, Provinsi Jabar memiliki potensi besar dalam mencetak dan melahirkan atlet berprestasi. Hal ini karena selain jumlah penduduk yang terbesar, Jabar dan beberapa Kab/kota kini sudah memiliki sarana olahraga yang cukup memadai bersekolah Nasional dan Internasional. Untuk itu, tentunya kita berpikir bagaimana sarana-prasarana yang sudah mendukung, ini dapat melahirkan atlet berprestasi.
Jabar kini memiliki Sport Center Arcamnik, bahkan tidak lama lagi gedung Pusat Pembinaan dan Latihan olahraga Pelajar (PPLP) selesai. PPLP ini nanti kita ciptakan sebagai candradimuka penggodokan calon atlet-atlet berprastasi yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung, mulai dari asrama dan peralatan latihan. Kesemuanya ditanggung oleh Pemprov. Sehingga atlet pelajar nantinya dapat focus dibidang pendidikan dan latihan. Seperti yang dilakukan oleh negara China ( Beijing).
Hal ini dikatakan Nandang Saptari kepada BandungBerita.com saat ditemui di kantor Disorda Jabar Jalan Radjiman No 6A Bandung.
Dikatakan, beberapa waktu lalu, Kita ( Disorda Jabar-red) melakukan study banding ke Beijing China tepatnya ke Beijing Sport University (BSU). Disana, pembinaan dan penggodokan Atlet dimulai dari usia dini sampai tingkat perguruan tinggi. Semua kebutuhan atlet sudah terpenuhi, sehingga atlet di BSU sangat focus dan disiplin tinggi untuk melakukan latihan sesuai dengan jadwal. Bahkan, pelatih atau pembina/ guru tidak terlalu sibuk, karena atlet pelajarnya sudah terbina dan mengikuti latihan sesuai dengan jadwal.
Nandang mengatakan, menurut Director Beijing Sport University, Jin Xiaoping, bahwa di BSU ada sekitar 4000 atlet yang tinggal dan dilatih di BSU. Mereka itu dibina selama 10 tahun untuk seluruh Cabor. Bahkan, hebatnya lagi, di BSU tersebut disiapkan Laboraturium khusus untuk mengetahui perkembangan kemajuan atlet. Dan yang paling mengejutkan, ternyata semua rekaman jejak atlet berprestasi Internasional dari berbagai negara sudah dimiliki dan itu mereka pelajarin, sehingga pada saat mengikuti event olahraga mereka erprestasi, ujarnya.
Bercermin dari apa yang telah diterapkan di Beijing tersebut, tentunya sangat memungkinkan untuk diterapkan di Indonesia khususnya di Jabar. Karena kita sudah ada Sport Center Armanik dan PPL. Tinggal kita lengkapi faslitas dan kita buatkan program pembinaan yang berjenjang, berlanjut dan berkesinambungan. Sehingga, seluruh atlet yang masuk PPLP nantinya tinggal focus latihan dan belajar.
Memang untuk melengkapi fasilitas sarana pendukung atet memerlukan biaya yang tidak sedikit, tapi demi meraih prestasi di bidang olahraga dan demi nama baik Provinsi Jabar bahkan Indonesia, tentunya Dewan dan Pemprov dapat mendukung, ujarnya.
Kita juga akan rubah system rekrutmen calon atlet yang dibina di PPLP, semua atlet binaan PPLP Kabupaten/kota, kita seleksi secara ketat, baik itu prestasi akademis maupun prestasi olahraganya. Bagi atlet pelajar yang lolos seleksi dan dinyatakan layak masuk PPLP Provinsi, semua kebutuhan atlet kita penuhi. Namun, tentunya, kita akan nilai perkembangan atlet tersebut, secara berkala prestasinya, baik prestasi akademis maupun olahraga, tandasnya. (dp).