BANDUNG BB.Com. PEMUDA sebagai pemimpin bagi dirinya sendiri, harus siap menghadapi tantangan di masa depan yang semakin berat. Selain mandiri, berkarakter, mereka juga dituntut mampu menjadi wirausahawan yang handal.
Bukan hanya itu, berbagai “serbuan” yang menyasar para pemuda, setidaknya dapat dicegah jika pihak keluarga, lingkungan ikut andil sehingga tidak salah langkah.
“Kita bisa lihat, bagaimana kalangan muda diserang oleh tontonan yang “liar” dan tidak mendidik. Belum lagi akses informasi yang sangat mudah didapat, jika kita tak mampu mengendalikannya, tentu generasi muda akan hancur,” papar Syafii Efendi, “motivator muda” disela-sela acara Entrepeneur Series Seminar Motivasi Nasional bertajuk “Saatnya Sukses Semuda Mungkin” yang berlangsung di Gedung Graha Sajabat (Koni) Majalaya, Kabupaten Bandung Jumat (10/2).
Syafii Efendi juga menilai, keberpihakan media terhadap anak muda sangat kurang. Terlebih, banyak channel tv yang menayangkan tontonan-tontonan kurang mendidik.
“Sekarang, anak muda sibuk dengan “ponsel” nya masing-masing. Sehingga “interaksi” antar sesama manusia semakin berkurang. Ada pergeseran yang sangat jauh. Dulu mencari informasi ke perpustakaan, sekarang tinggal “Klik Mbah Google”. Belum lagi proses belajar mengajar yang dulunya misal duduk di kursi. Sekarang anak muda senang lesehan. Ini yang harus kita sadari. Bagaimana “menyeimbangkan” kondisi sekarang dan mampu menangkap perubahan jaman. Salasatunya ya…jelas orangtua dan guru harus di “upgrade”, karena jaman sudah sangat berbeda,” tambah Syafii Efendi.
Tetapi walaupun begitu, lanjutnya lagi tidak semua harus di “upgrade”. Paling penting harus ada “awareness” (kesadaran), kemauan yang kuat dari dalam. Setelah itu, tentunya akan berjalan dengan sendirinya
“Kuncinya adalah karakter. Dan “Awareness” (kesadaran) sangat penting. Intinya harus ada kemauan. Disini peran orangtua dan guru sangat penting. Nah, disini saya menekankan kepada peserta yang hadir, harus menjadi usahawan, bukan penguasa tapi pengusaha,” tandas Syafii Efendi “Sang Motivator Muda”.
Sementara, Ketua Panitia Seminar Silvia Gustiawati mengungkapkan, seminar diikuti oleh 1700 siswa SMA/SMK dari berbagai sekolah di Majalaya dan sekitarnya. (Herry Kasep).