Mengatasi Masalah Bencana, BPBD Siapkan Logistik

KAB.BANDUNG I BBCOM I Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Bandung terus melakukan upaya dalam mengatasi masalah bencana banjir di kabupaten Bandung, walau hasil pemantauan BMKG Jawa Barat, bahwa curah hujan tahun 2020 ada peningkatan sekitar 20% dan 40%. Maka masyarakat dihimbau untuk waspada dan antisipasi terjadinya banjir Bandang dan longsor juga genangan air. (Jum’at 23/10/2020)

Pihak BPBD Kab. Bandung pun mengatakan bahwa saat ini yang menjadi skala priotitas bencana adalah masalah terjadinya Banjir Bandang dan Longsor, sebab wilayah kabupaten Bandung mempunyai potensi akan hal itu. Sedangkan Genangan Air setidaknya sudah dapat diminimalisir.

Sementara ini, Sudah ada pelaporan yang masuk kepada pihak BPBD hanya pelapiran terkait curah hujan yang informasinya datang dari komunitas dan forum seribu bencana yang tergabung pada grup BPBD. Hal ini telah membuktikan bahwa BPBD tidak akan bekerja optimal tanpa peran serta dari kemitraan forum dan komunitas sebagai bentuk penanggulangan dan pengurangan bencana. (23/10)

Kabid pencegahan dan kesiagaan BPBD Kab. Bandung “Hendra Hidayat” menjelaskan, Segala persiapan untuk penanggulangan bencana sudah disiapkan, mulai dari sosialisasi dan mitigasi daerah mana yang rawan bencana banjir kepada tiap forum, komunitas serta masyarakat. Bahkan persiapan logistik yang diperlukan pihaknya sudah mempersiapkan.” Katanya.

Dikatakan Hendra Hidaya, Baru 6 Desa yang saat ini sudah dibentuk forum pengurangan bencana desa dari forum yang sudah ada yang dibentuk oleh BPBD Kab.Bandung.

Selanjutnya, bahwa ada 24 kecamatan yang rawan longsor dan 9 kecamatan yang rawan bencana banjir disetiap kecamatan 1 titik rawan banjir 9 yang ada di wilayah Kab.Bandung, yakni kecamatan Majalaya, Ibun, Solokan jeruk, Rancaekek, Cicalengka, Ciwidey, Banjaran, Dayeuhkolot, Bojong soang dan kertasari. Dan sebagai persiapan penanggulangan bencana pihaknya telah mempersiapkan hanya 5% alokasi dananya, sedangkan 95% untuk dialokasikan kepada Bantuan Covid 19.” Ungkap Hendra. Saat wawancara di taman Capetang ngawangkong bari ngopi.     (*R)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *