NGAMPRAH | BBCOM | Berkaitan dengan terbitnya Perda No. 1 Tahun 2024 tentang Pajak dan Retribusi, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kab. Bandung Barat (KBB) yang merupakan salah satu dinas penghasil tentunya diharapkan bisa memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah KBB yang tahun ini ditargetkan sebesar 1 trilyun.
Dalam kaitan itu beberapa waktu lalu Yusep Ahmad Darajat selaku Penata Perizinan Alhi Madya memberikan paparan tentang apa yang aka dilakukan di tahun ini agar target yang ditetpkan khususnya di DPMPTSP baik dari sektor perijinan maupun dari sekor penanaman modal bisa tercapai.
“Dari PBG/IMB tahun ini telah ditargetkan sebesar 10 M. Sama dengan target tahun 2023 yang juga sebesar 10 M. Tahun 2023 alhamdulillan tercapai. Untuk tahun ini kitaoptimis akan tercapai, dan harus bisa tercapai agar bisa memberikan kontribusi terhadap PAD”, ujar Yosep ketika ditemui di kantornya beberapa waktu lalu.
Kemudian dari sektor penanaman modal, tambah Bahtiar Rifa’i selaku Penata Kelola Penanaman Modal, tahun ini untuk KBB belum ada penetapan angkanya dari propinsi Jawa Barat. “Tetapi diperkirakan akan ada kenaikan target sejalan dengan naiknya target di tingkat nasional dan di tingkatpropinsi. Namun menengok ke tahun 2023 yang pada tahun itu dari target 6,5 triyun ternyata capaiannya bisa melebihi target yaitu sebesar Rp. 7,8 trilyun. Saat itu terdongkraknya perolehan yang melebihi target karena ada pembangnan KCIC. Untuk tahun ini meskipun kita belum melihat jelas dari sektor mana penanaman modal akan terdongkrak, namun tetap diusahkan agar tahun 2024 ini bisa diperoleh realisasi penananam modal yang cukup besar”. Paparnya.
“Salah satu upaya untuk menarik penanaman modal adalah melalui kegiatan promosi. Di tahun ini kita akan mengikuti pameran investasi di Batam dan pameran APKASI di Jakarta yang merupakan agenda tahunan. Melalui promosi itu upaya pengembangan investasi akan terus berjalan. Pameran itu akan diikuti juga oleh Disindag, UMKN dam Dinas Pariwisata. Selain itu, promosi juga dilakukan melalui media digital”.
Yosep juga menjelaskan, dalam rangka menggali dan mengetahui potensi perolehan perizinan dan investasi, dilakukan juga pemetaan peluang dan berkolaborasi dengan dinas dinas lain tentang potensi apa saja yang bisa dioptimalkan unrtuk digali dan kemudian kita kaji dan ditampung sehingga bisa diketahui potensi apa saja yang bisa dioptimalkan. “Sementara ini potensi yang sudah terlihat dan bisa dijadikan sasaran adalah sektor agro industri dan pariwisata”.
Dijelaskan juga, dari target retribusi sebesar 10 M tahun ini, hingga bulan Februari 2024 sudah tercapai sekitar 4,8 persennya. “Ke depan karena masih ada waktu, perolehan retribusi ini akan terus digenjot hingga bisa mencapai target yang ditetapkan”.
Kemudian dari sektor penananam modal, dari sisi realisasi investasi, pada tahun 2023 perolehan investasi dari target 7,8 trilyun, dari penanaman modal dalam negri tercapai Rp. 2,7 trilyun. Ketercapaian itu terutama diperoleh dari sektor industri tekstil sebesar Rp. 1,1 trilyun. Sedangkan dari Penananam Modal Asing tercapat Rp. 5,1 trilyun trutama dari sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar 3,6 trilyun..
“Jadi terlihat bahwa penananam modal asing masih menjadi yang terbesar yang memberikan kontribusi terhadap PAD”. Pungkas Bahtiar. (Teddy)