Kades Padaulun Jelaskan Fakta Motor Bedas Dipakai Orang Diduga Mabuk Viral Di Medsos

KAB. BANDUNG | BBCOM | Kepala Desa Padaulun Kecamatan Majalaya Ayi Rukmana turut mengklarifikasi sekaligus meluruskan informasi yang beredar adanya warga yang terjatuh dari atas motor Yamaha N-Max Nopol D 6614 V di sekitar lokasi pasar swalayan Jalan Raya Laswi Desa Padamulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, Selasa (5/7/2022) malam sekitar pukul 22.15 WIB.

Ia membenarkan bahwa kendaraan roda dua tersebut adalah milik aset Pemerintah Desa Padaulun yang sempat dipinjam/dikendarai oleh Feri, seorang warga Desa Neglasari, yang merupakan petugas mitra air petani di desa tersebut.
“Motor itu sempat dipinjam oleh Feri, dengan tujuan akan mengambil uang di ATM di sekitar pasar swalayan tersebut. Namun saat akan belok ke halaman pasar swalayan, tiba-tiba Feri terjatuh dari atas motor yang dikendarainya karena diduga kelelahan setelah bekerja. Jadi, Feri jatuh bukan karena pengaruh minuman keras, seperti yang beredar di media sosial,” jelas Ayi kepada wartawan di Majalaya, Rabu (6/7/2022).

Ayi menjelaskan, petugas mitra air petani waktu bekerjanya dari pukul 19.00 WIB malam sampai subuh atau pagi. “Yang berakibat pada kondisi petugas mitra air petani itu kelelahan. Saat terjatuh, memang kondisi badan Feri dikabarkan kurang sehat atau dalam kondisi sakit. Sehubungan pekerjaan prtugas mitra air petani waktu bekerjanya dari jam 7 malam sampai subuh. Yang berakibat kelelahan,” tutur Ayi.

Ia pun sangat menyayangkan adanya informasi yang beredar di media sosial, bahwa sepeda motor aset pemerintah itu digunakan yang kurang baik. Ayi pun turut membantah kabar tak sedap itu.
“Memang sebelumnya, motor tersebut digunakan Wawa, perangkat Pemerintahan Desa Padaulun, yang juga diperbantukan menjadi mitra cai Desa Padaulun. Kala itu, Wawa mengendarai sepeda motor Yamaha N-Max aset pemerintahan desa, dengan maksud untuk mengandir air ke Desa Neglasari, karena sumber air di desa tersebut untuk mengairi lahan pertanian padi di Desa Padaulun,” tutur Ayi.

Ketika berada di Desa Neglasari, sebagai sumber air untuk pengairan lahan pertanian, imbuh Ayi, Wawa bertemu dengan sesama mitra cai Desa Neglasari, Feri. “Seketika itu pula, Feri meminjam sepeda motor tersebut untuk pergi ke ATM, dengan maksud untuk mengambil uang. Namun sayang, saat di perjalanan dan sudah berada di sekitar dekat ATM, Feri terjatuh dari atas motor yang dikendarai,” ungkapnya.

Ia juga meminta maaf atas kejadian tersebut, khususnya kepada sejumlah pihak atas peristiwa itu. “Ini murni kecelakaan dan tidak ada unsur lainnya. Saya juga sudah bertanya langsung ke Wawa, bahwa kejadiannya seperti itu. Bahkan, sesaat setelah kejadian, sepeda motor N-Max tersebut sudah ada di Desa Padaulun. Begitu juga dengan Feri, alhamdulillah saat ini sudah terlihat sehat setelah Selasa malam terjatuh dari atas motor tersebut,” katanya.

Ayi juga melihat bahwa kejadian itu adalah sebuah musibah. Atas kejadian itu pula, Kepala Desa Padaulun pun berinisiatif untuk membuat surat kepada Bupati Bandung melalui Camat Majalaya.
“Isi surat itu untuk memberikan penjelasan seutuhnya dan sebenarnya kepada Pak Bupati Bandung. Termasuk kami juga memohon permintaan maaf, atas peristiwa jatuhnya Feri dari atas sepeda motor N-Max tersebut. Ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi kami, dan menjadi perhatian bagi aparatur Pemerintah Desa Padaulun,”jelasnya.

Kepala Desa Padaulun Ayi Rukmana
Kalimat mabok dalam video berdasarkan konfirmasi ke orang yang mengambil video adalah mabok muntah muntah bukan mabok pengaruh miras, hal ini dikarenakan kemungkinan kondisi badan kelelahan masuk angin dan mual mual, “pungkasnya.

Sementara menurut Camat majalaya
Gugum Gumilar melalui WhatsApp, Kamis malam 7-7-2022. Pihaknya telah klarifikasi terhadap Kepala Desa Padaulun dan melaporkan fakta yang sebenarnya pada Bupati Bandung melalui Sekda Kabupaten Bandung. Bahwa beredarnya video viral di media sosial yang memperlihatkan Motor Yamaha N-Max dengan tulisan Bedas motor operasional aparat desa Padaulun yang dipakai orang diduga mabuk dan jatuh, faktanya tidak benar.

Masalah tersebut udah selesai dan udah ada klarifikasi dari Pemerintahan Desa, Pemerintah Kecamatan serta dari Pemerintah Kabupaten Bandung, ‘ pungkasnya. (Uden)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *