BANDUNG | BBCOM | Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) membidangi Keuangan, meliputi: Pendapatan Asli Daerah (Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil BUMD dan Pengelolaan Kekayaan Daerah dan Harta lainnya yang dipisahkan, lain-lain PAD yang sah), Dana Perimbangan (PBB, Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Penerimaan Sektor Kehutanan, Pertambangan Umum dan Perikanan, Penerimaan dari Pertambangan Minyak dan Gas Alam), Pajak Air, Pinjaman Daerah, Perbankan, Dunia Usaha, Otorita, Pemberdayaan dan Pengembangan BUMD, serta Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri, dan lain-lain penerimaan yang sah.
Anggota Komisi III DPRD Jabar H. Pepep Saepul Hidayat, S.Ikom, mengatakan potensi usaha mikro di Jawa Barat sangat besar peluangnya jika semua elemen memiliki komitmen yang kuat. Salah satu kunci keberhasilan untuk meningkatkan perekonomian diantaranya dengan berinovasi dari bahan yang tidak bernilai ekonomi menjadi bernilai ekonomi tinggi.
Menurut Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, sektor perikanan masih banyak yang belum maksimal dalam pengelolaanya. Padahal, dari hulu hingga hilir potensinya bisa dikatakan dapat menguntungkan. Misalnya, hasil dari Perikanan. Paradigma masyarakat hanya berfokus pada hasil tangkapannya saja. Padahal masih banyak yang bisa diolah atau diawetkan.
Dia melanjutkan, yang menjadi tantangannya ialah mengedukasi masyarakat atau nelayan dengan memgadakan program pelatihan-pelatihan. Terlebih, peran serta pemerintah dalam hal ini sangat berperan penting. Termasuk juga dalam hal pemasaran yang cukup sulit untuk menentukan pangsa pasar atau segmentasi pasar. Saat ini, pola pemasarannya masih bersifat konvensional.
“Melihat langsung dilapangan, sebetulnya sangat banyak sekali potensi yang bisa dieksplorasi agar bisa benilai ekonomi tinggi. Jelas ini harus didorong oleh pemerintah terkait untuk berkomitmen meningkatkan perekonomian di Jawa Barat”. Ujar H Pepep Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil (Kabupaten Subang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang)
Yang tidak kalah penting, sambung H.Pepep, pihaknya mengajak kalangan milenial untuk bersama-sama berkomitmen meningkatkan perekonomian di wilayahnya masing-masing.
Dan tidak gengsi untuk memulai usahanya. Memang harus ada pendampingan terlebih dahulu. Tetapi yang paling berpengaruh besar dimana ada kreatifitas tinggi dalam pengelolaanya. Sehingga diharapkan dapat menekan angka pengangguran dikalangan milenial.
“Apalagi angka pengangguran yang mengarah pada kriminal dikalangan milenial ini sudah cukup tinggi. Sehingga membutuhkan treatment yang masif dan secepat mungkin agar bisa dicegah,” pungkas H. Pepep. (Adip/sbr)
“