BANDUNG | BBCOM | Peringatan Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei merupakan momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk bisa menghargai jasa-jasa para pahlawan.
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-116 Tahun 2024. Mengusung yakni “Bangkit Untuk Indonesia Emas.” Tema ini dipilih agar Harkitnas 2024 dapat membawa nilai-nilai semangat dan kekuatan untuk bangkit menuju Indonesia Emas.
Anggota DPRD Jabar H. Kasan Basari mengungkapkan Harkitnas menjadi pengingat agar masyarakat memahami titik awal kebangsaan Indonesia, tutur Wakil rakyat Dapil XII (Kabupaten Cirebon/Kota Cirebon Dan Kabupaten Indramayu)
“Sesuai tema peringatan Hari Kebangkitan Nasional yaitu Semangat Untuk Bangkit, saya mengajak para pemuda Indonesia bisa memaknai lebih mendalam bagaimana para pejuang dan pendahulu kita berjuang untuk kemerdekaan. Peringatan ini bukan semata hanya menjadi seremoni, melainkan sebagai momen refleksi dan penghargaan atas perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan Indonesia,” tegas Anggota Komisi IV Fraksi Partai Gerindra.
Lebih lanjut dikatakan H. Kasan peringatan Hari Kebangkitan Nasional tidak akan bisa lepas dari peran organisasi Budi Utomo merupakan organisasi yang didirikan oleh para pemuda Indonesia yang memiliki tujuan untuk memajukan pendidikan dan kesejahteraan rakyat.
Ditambahkan Anggota Legislatif (Aleg) Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat ini, melalui peringatan Hari Kebangkitan Nasional juga menjadi ajang untuk memperkuat dan mengembangkan nilai-nilai kebangsaan.
Peringatan ini menurut AHD bisa menjadi inspirasi bagi seluruh rakyat Indonesia untuk terus berjuang dan berkontribusi dalam memajukan Indonesia khususnya dalam bidang pendidikan.
“Sebagai bangsa yang memiliki keanekaragaman, saya mengajak masyarakat Indonesia khususnya generasi muda harus mampu memperkuat persatuan dan menghargai perbedaan satu sama lain. Dalam hal ini, nilai kebangsaan seperti Bhinneka Tunggal Ika menjadi semakin penting untuk ditekankan, juga menjadi momentum bagi kemajuan pendidikan seluruh masyarakat Indonesia.” Pungkas H. Kasan Basari (Sbur/AdPar)