BANDUNG BB.Com– Gubernur Jawa-Barat Ahmad Heryawan meminta tidak ada lagi kekerasan terhadap anak-anak dan perempuan. Karena dipundak merekalah masa depan bangsa dan negara.
“Masa depan bangsa ada di pundak mereka. Karena itu, dilarang ada kekerasan terhadap anak dan perempuan. Tidak hanya negara, agama juga melarang melakukan kekerasan terhadap siapapun apalagi kepada anak-anak dan perempuan. Hindari kekerasan,” himbau Aher, sapaan akrab Gubernur Jawa-Barat saat membuka Peringatan Hari Keluarga Nasional 2016 dan Hari Anak Tingkat Provinsi Jawa-Barat di Lapangan Binjas Lanud Sulaiman Kabupaten Bandung Selasa (23/8).
Menurutnya, agar anak menjadi tangguh dan hebat, peranan keluarga sangat menentukan. Keluarga merupakan tempat belajar pertama mereka. “Keluarga adalah madrasah pertama bagi anak-anak, jika keluarga hebat, maka hebatlah negara ini,” tegas Aher yang disambut meriah 6000 peserta yang hadir dari seluruh Kabupaten Kota di Jabar.
Aher sendiri mengapresiasi tema di Hari Keluarga Nasional XXIII itu yakni “Keluarga Banteng utama Hindari Kekerasan Ciptakan Keharmonisan”.
Jika dulu guru-guru masih menggunakan penggaris untuk menghukum siswanya, dirinya berharap para pendidik terutama di Jawa-Barat tidak lagi menggunakan kekerasan.
“Tahun 2014 terdapat 1148 kasus kekerasan, alhamdulillah pada tahun 2015-2016 turun menjadi 778 kasus kekerasan. Kita upayakan agar kekerasan terus berkurang hingga nol,” tegasnya seraya mengatakan terdapat 9,6 juta siswa di Jabar yang tersebar di berbagai lembaga pendidikan mulai dari SMP, Tsanawiyah hingga paket a dan b.
Hadir Kepala BKKBN Pusat DR Suryacandra Surapati, Kepala BKKBN Perwakilan Jawa-Barat Sugilar, Walikota Bandung Ridwan Kamil, Bupati Kabupaten Bandung Dadang Naser serta para Bupati dan Walikota se Jawa-Barat. (ADUN/APEM)