Geyser Cisolok Masuk Dalam Kawasan Unesco Global Geopark

KAB SUKABUMI BBCom– Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat H. Mochamad Iriawan melakukan kunjungan kerja ke wilayah Jabar bagian selatan. Pada kunjungan tiga harinya itu, lokasi pertama yang Iriawan kunjungi adalah obyek wisata Geyser Cisolok yang masuk dalam kawasan Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark.

Didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Prov Jabar Ida Hernida dan Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono, Iriawan yang tiba pukul 17.00 Wib, Rabu (01/08/2018), langsung memantau setiap fasilitas untuk memastikan kenyamanan para pengunjung Geyser Cisolok. Iriawan mengungkapkan, Geyser Cisolok memiliki potensi besar yang harus terus dikembangkan. Geyser yang menyemburkan uap air keatas hingga belasan meter ini hanya ada dua di dunia yaitu di Brazil dan Geyser Cisolok di Sukabumi.

“Ini tempat yg luar biasa, potensinya harus dimanfaatkan dan dikembangkan Geyser satu-satunya di Indonesia ini dan hanya ada dua di dunia,” ungkapnya.

Iriawan meminta, karena Geyser Cisolok sudah masuk dalam kawasan Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark, artinya dunia sudah diakui dunia, maka fasilitas, pelayanan dan infrastrukturnya pun harus berstandar internasional.

“Karena ini sudah mendunia jadi standarnya pun harus kelas dunia,” pintanya.

Dalam kunjungannya tersebut, Iriawan sempat menyapa beberapa turis berasal dari Australia yang sedang menikmati air panas Geyser Cisolok. Setelah itu, Ia berkesempatan dengan berdialog dengan warga dan beberapa komunitas pecinta Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark yang sudah menunggunya di ruang pertemuan. Demi kemajuan Geyser Cisolok, Iriawan mendengarkan saran dan keluhan warga.

“Apa saja yg dibutuhkan untuk kemajuan tempat ini akan kita maksimalkan,” ujarnya.

Salah satunya, Dicky, perwakilan dari Asosiasi Surfing Sukabumi yang mengeluhkan tingkat kesadaran pengunjung yang masih kurang dalam menjaga kebersihan. Ia pun meminta agar ada penambahan kendaraan roda empat untuk mengangkut sampah karena selama ini petugas kebersihan hanya menggunakan motor untuk mengangkut sampah ke TPA.

“Kami butuh kendaraan roda empat untuk mengangkut sampah ke TPA karena disini sampah suka menumpuk dan alat pemotong rumput,” kata Dicky.

Selain itu, sebagai seorang surfer, Dicky juga sering memandu para turis yang kebanyakan dari Australia untuk berselancar di Cimaja.

“Saya sering bawa turis asing, setiap harinya ada, mereka sering mengeluh kebersihan dan kemampuan berbahasa Inggris,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Iriawan akan segera menindaklanjutinya. Rencananya, pihaknya akan membantu menyediakan kendaraan roda empat pengangkut sampah khusus untuk di Geyser Cisolok. Selain itu, Iriawan juga telah meminta Kadisparbud Jabar untuk segera membuka pelatihan tour guide agar bisa menguasai bahasa asing.

“Akan kami siapkan yang penting penataan dan fasilitas Geyser Cisolok ini geositenya harus berstandar internasional karena sudah diakui dunia bersama Geopark,” pungkas Iriawan. (hms)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *