Disdik Jabar Akan Kembangkan Sekolah Terbuka di Berbagai TKB Daerah Jabar

BANDUNG BBCom – Meskipun Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan di Jabar saat ini baru mencapai 76 poin, sedangkan target tahun 2018 mencapai 100 poin. Untuk itu Pemprov Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan akan mengejar APK dengan mengembangkan Sekolah Terbuka di berbagai Tempat Kegiatan Belajar (TKB) di seluruh Kab/kota se Jabar.

Menurut Kadisdik Jabar DR. Ahmad Hadadi melalui Kepala Bidang SMK DR. Dodin R Nuryadin, Sekolah terbuka akan hadir di Tempat Kegiatan Belajar (TKB) yang sudah dipetakan, nanti diintegrasikan dengan sekolah Induk. Sekolah induk nanti buka TKB dengan kompetensi keahlian yang disesuai dengan potensi daerah setempat

Pada tahun ini kita targetkan sebanyak 100 ribu orang dapat bersekolah terbuka di TKB. Hal ini sebagai wujud bentuk pelayanan pemerintah terhadap masyarakat. Pelayanan ini diberikan kepada-anak-anak yang terkendala geografis, ekonomis, social-budaya, kata Dodin saat ditemui BBCom di kantor Disdik Jabar, Jum’at (28/04).

Dikatakan, Siswa yang bersekolah di Sekolah Terbuka TKB berusia dari 16 sampai 21 tahun, dengan bebas dari segalah biaya pendidikan karena dibantu dari BOS dan BPMU ( Bantuan Pendidikan Menengah Universal).

Sedangkan dari sisi pembelajarannya hampir sama dengan sekolah induk, tapi bobotnya tentu disesuaikan dengan komptensi keahlian (life Skill) yaitu 70% praktek dan 30% teori.

Selain itu, kita juga kini tengah mengembangkan Long Digital Learning (teknologi IT), Long Desain Learning, tapi kita juga tetap mengembangkan pendidikan pendekatan manual, ujarnya.

Dodin juga mengatakan, pengembangan Sekolah Terbuka sebenarnya tidak begitu besar memakan anggaran, karena sekolah Terbuka tidak membutuhkan ruang belajar seperti sekolah formal, karena dapat dilaksanakan di masjid, gedung serbaguna Desa/RW bahkan bisa juga di bawah pohon. Cara belajar, nanti ada guru kunjung, sebulan bisa 2 sampai 3 kali dalam sebulan,

Bagaimana kalau setelah lulus ?… Mereka diberikan ijazah sama seperti SMK umum, hal ini diatur dalam Permendikbud No 191 tahun 2014 tentang Pendidikan Jarak Jauh.

Kenapa sekarang baru dikebut, karena dulu SMK/SMA itu kewenangannya masih didaerah (Kab/kota), dan sejak Januari 2017 sudah menjadi kewenangan provinsi, maka kita kebut itu, ujarnya.

Sementara itu, terkait rangkaian Hardiknas 2017, Pemprov Jabar akan memberikan berbagai Penghargaan Prestasi kepada Para Guru, Tenaga Kependidikan, Pelajar termasuk juga Masyarakat Peduli Pendidikan yang dinilai berprestasi dalam dunia pendidikan yang mendorong kemajuan dan kualitas pendidikan di Jabar.

Mobil Training Unit Otomotif Disdik Jabar

Lebih lanjut Dodin mengatakan, baru-baru ini, Disdik Jabar telah menyelenggarakan LKS (Lomba Kompetensi Siswa) Tingkat Jabar, yang diikuti oleh perwakilan SMK se Jabar, dengan 32 komptensi keahlian, Pemenangnya sudah ada. Nanti, para pemenang tingkat Jabar akan mewakili Jabar dalam LKS tingkat Nasional di Solo pada 14-20 Mei 2017.

Penghargaan juara LKS 2017 tingkat Jabar akan diberikan langsung oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dalam acara Peringatan Hari Pendidikan Nasional tingkat provinsi Jawa Barat di halaman Gedung Sate pada Selasa, 2 Mei 2017.

Selain itu pada Hardiknas 2017 tersebut, juga akan di lounching Mobil Training Unit (MTU) Otomotif yang didesagn dan dimodifikasi untuk kebutuhan praktek siswa SMK bidang Otomotif. MTU Otomotif ini bertujuan untuk memberikan pelayanan bagi sekolah-sekolah SMK yang belum memiliki tempat dan peralatan praktek otomotif. MTU Otomotif ini akan mobiling ke sekolah SMK.

Kedepan, Disdik Jabar juga akan mengembangkan mobil untut bidang-bidang lainnya, seperti Kelautan, Pertanian, Agrobisnis, Industri Keratif, dan teknologi rekaysa, tandasnya. (ded/sein).


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *