Banjar-Jabar BB . Memperingati Hari Lahirnya Pancasila merupakan kegiatan yang bersifat seremonial diperlukan untuk mencerahkan, menyegarkan, dan menguatkan bersemayamnya roh Pancasila dalam jiwa setiap insan Indonesia.
Hal yang jauh lebih substansial dalam memperingati Lahirnya Pancasila secara terus menerus melakukan proses internalisasi dan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berpolitik, bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara. Keteladanan dari penyelanggara negara Legeslatif, Eksekutif, dan yudikatif dalam proses dimaksud menjadi suatu keniscayaan.
Dikota Banjar Peringatan Besar Hari Nasional rupanya kurang mendapat respon dari pihak Pemerintah hal tersebut dapat dilihat dari penyelenggaraan upacara hanya DPC PDI PERJUANGAN yang melakukan upacara, karena tidak mempunyai halaman terpaksa dilakukan di dalam gedung sekretariat yang berlokasi di jalan Tentara Pelajar no 381 kota Banjar namun tidak mengurangi kehidmatan upacara walaupun pesertanya dibatasi hanya pengurus saja
Menurut Nana Suryana ketua DPC PDI PERJUANGAN dan Wakil Ketua DPRD kota BANJAR selaku pemimpin upacara peringatan hari lahirnya PANCASILA 1 Juni 2016 menghimbau kepada kader DPC PDI PERJUANGAN untuk menanamkan nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan berpolitik, bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara keteladanan dari penyelanggara Negara.
“Pertama saya ingin menekankan kepada kader partai untuk mempelopori idiologi Pancasila terutama di kota Banjar dan menjadi magnet bagi masyarakat yang lainnya, bukan hanya teriakan tapi lebih kepada tindakan terutama dilingkungan masing- masing sehingga tercipta kerukunan masyarakat ” katanya
“Kenapa upacara tersebut dilaksanakan didalam gedung sekretariat DPC PDI PERJUANGAN karena upacara tidak mungkin dilaksanakan diluar karena tidak punya halaman sementara untuk menggunakan halaman GBI tidak mungkin karena bersamaan dengan acara resepsi pernikahan” tambahnya
Sementara Pemerintah Kota Banjar sendiri terkesan kurang respon terhadap adanya Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) dari hasil informasi yang dihimpun dari beberapa sumber yang menyatakan tidak adanya kegiatan upacara Peringatan Hari Lahirnya Pancasila , padahal dikomplek lokasi yang sama Wakil Walikota Banjar sedang menghadiri upacara pernikahan di Graha Banjar Idaman (GBI)
Sementara itu tokoh masyarakat kota Banjar Suhardjono Sumarno Putro, mengatakan, hal yang jauh lebih substansial dalam memperingati Lahirnya Pancasila adalah dengan secara terus menerus melakukan proses internalisasi dan implementasi, karena Pancasila dalam kehidupan berpolitik, bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara. Keteladanan dari penyelanggara negara ( legeslatif,eksekutif, dan yudikatif) dlm proses dimaksud menjadi suatu keniscayaan. GERAKAN AKTUALISASI MEMBUMIKAN PANCASILA hendaknya dilakukan secara terstruktur,sistematis,dan masif utk membendung arus pengaruh yang kontra produktif dari era globalisasi , yang perlahan tapi pasti menggerus nilai-nilai Pancasila .
“Semoga kita semua menyadari, bahwa ancaman terhadap Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara adalah Perilaku dari orang-orang (siapapun dia – terutama para penyelanggara negara) yg mengaku-ngaku PANCASILAIS , tetapi perilakunya TIDAK PANCASILAIS, seperti melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme. Inilah ancaman nyata yang harus kita waspadai bersama” ujarnya tersenyum sambil berkata “masa di kota Banjar gak ada upacara hari PANCASILA” (dds)