BANDUNG BB.Com– Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menambah suntikan modal untuk PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Hal ini dirasa perlu untuk melanjutkan pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, di Kabupaten Majalengka.
Meski hingga saat ini belum ada kejelasan terkait pengambil alihan proyek tersebut oleh pemerintah pusat, Wakil Ketua Komisi III DPRD Jabar Siti Aisyah mendukung rencana tersebut. Namun, penganggarannya harus sesuai dengan rencana selama anggarannya tersedia.
“Pembangunan BIJB-kan selama sesuai dengan visi dan misi. Makanya kalau pemprov mengajukan anggaran tambahan, Insha Alloh kami setujui,” kata Siti di Gedung DPRD Provinsi Jabar, Kota Bandung, Senin (15/8).
Siti mengakui, hingga saat ini pihaknya belum menerima pengajuan tambahan anggaran dari Pemprov Jabar untuk BIJB. Menurutnya, pengajuan untuk anggaran perubahan biasanya diajukan mulai September.
Saat ini, dewan baru membahas Kebijakan Umum Anggaran (KUA) program prioritas anggaran sementara (PPAS). “Baru KUA PPAS. Nanti berkesinambungan akan dibahas APBD perubahan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, pada APBD 2016 ini Gubernur Jabar Ahmad Heryawan akan menambah suntikan modal kepada PT BIJB. Hal ini untuk mengantisipasi mangkraknya pembangunan bandara yang telah dimulai sejak 2012 itu.
Menurutnya, anggaran PT BIJB sekitar Rp 500 miliar diperkirakan habis pada bulan depan. “Bentar lagi habis. Mudah-mudahan saat habis sudah ada yang meng-handle,” kata Heryawan di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (15/8).
Heryawan mengakui, proses administrasi pengambilalihan pembangunan BIJB oleh pemerintah pusat masih belum selesai. Namun, pembangunan di lapangan harus terus berjalan.
“Pengambilalihan belum ada proses administrasinya. Tapi hasil dari konsultasi dengan BPKP, sepanjang belum ada hitam di atas putih supaya pembangunan tidak terlambat, pembangunan jalan terus,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Pemprov Jabar tengah mengebut pembebasan lahan untuk pembangunan BIJB Kertajati. Anggaran sebesar Rp 90 miliar pun disiapkan untuk menebus lahan seluas 30 hektare milik sejumlah warga.
Lahan itu rencananya digunakan untuk menambah panjang lintasan pacu dan membangun akses jalan menuju bandara. “Karena kan sekarang panjang runway-nya baru 2.500 meter dengan lebar 60 meter. Nanti total untuk runway yang akan dibangun itu sepanjang 3.000 meter,” ucap Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa. (dp)