Daya Tarik Pasar Santa

Suara gitar mendayu terdengar saat menaiki tangga itu. Ragam aroma makanan tercium sesampainya di lantai dua. Di antara para pedagang makanan dan minuman, terdapat dua orang bernyanyi sembari bermain gitar. Banyak lapak yang tutup, namun masih ada beberapa yang masih buka.

Kebanyakan pasar dipenuhi dengan toko kebutuhan rumah tangga sehari-hari seperti beras, sayur-mayur, hingga ragam daging. Namun tidak dengan Pasar Santa. Pasar yang mulai beroperasi mulai pukul 05.00 sampai 00.00 WIB dan terletak di daerah Senopati, Jakarta Selatan ini memiliki tiga lantai.

Lantai pertama diisi dengan penjual yang umum ditemui di pasar tradisional seperti penjual beras, sayur-mayur, hingga buah. Lantai kedua diisi dengan toko emas, aksesoris gawai, hingga kopi. Sedangkan lantai ketiga dipenuhi dengan alunan lagu yang dimainkan oleh musisi lokal, penjual buku, makanan, hingga baju-baju bekas yang tentunya masih berkualitas dan layak pakai.

Namun suasana di pasar santa sekarang sudah tidak lagi riuh dikarenakan pengunjung lebih memilih berbelanja di mall daripada di pasar santa. Apalagi sekarang pasar santa sudah mulai jarang mengadakan acara seperti bazar baju dan beberapa acara musik yang menurutnya acara seperti itulah yang sangat mengundang atau menjadikan daya tarik pengunjung.

Kebanyakan pengunjung pasar santa adalah kalangan anak muda, mereka yang menggemari musik dan kuliner terlihat lebih santai bercengkerama atau diskusi di tempat tersebut. Pasar santa juga menyuguhkan tempat buku yang cukup menarik, pengunjung boleh membaca di tempat atau boleh juga dibeli dengan harga yang tidak terlalu merogoh kantong.

Pasar santa akan mempunyai daya tarik tersendiri dibandingkan dengan pasar-pasar lainnya, dan tetap mempunyai daya tarik tersendiri meskipun sudah jarang lagi terdengar suara gemuruh didalamnya. (Nebula Widya Putri/PNJ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *