KAB BANDUNG BB.Com — Sebanyak 81 atlet dan pelatih peraih medali pada Pekan Olah Raga Nasional (PON) XIX, 2016, mendapat uang kadeudeuh dari Bupati Bandung. Penyerahan uang kadeudeuh secara simbolis diserahkan Bupati kepada perwakilan sejumlah atlet dan pelatih di Gedung Moh. Toha, Kompleks Perkantoran Pemkab Bandung, Soreang, Kamis (1/12).
Besarnya santunan bervariasi. Untuk peraih medali emas sebesar Rp25 juta, perak Rp15 juta, dan perunggu Rp10 juta per atlet.
Ketua Panitia, yang juga Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Bandung, Drs. Achmad Johara, MSi., mengatakan Provinsi Jawa Barat menjadi juara umum PON XIX dengan meraih 217 emas, 154 perak, dan 158 perunggu, dengan total 529 medali.
Kontingen Kabupaten Bandung sendiri, tutur Achmad Juhara, mengirimkan 12 pelatih dan 71 atlet, dengan mengikuti 14 cabang olahraga. Sedangkan jumlah medali yang diraih atlet asal Kabupaten Bandung, 41 emas, 23 perak, dan 25 perunggu, total 85 medali. Itu didapat, yaitu dari cabor catur sebanyak 5 medali emas dan 2 perunggu; karate, 2 medali emas, 1 perunggu; wushu, 1 medali emas; dayung, 13 medali emas, 2 perak, dan 2 perunggu; angkat besi, 1emas; bulu tangkis, 1emas,1 perunggu; hocki, 1 emas,1 perunggu; gulat 1 emas, 1 perak, 2 perunggu; kempo, 1 medali emas, 2 perak; menembak. 1 emas, 3 medali perak, 5 perunggu; tarung derajat, 1 emas dan 1 perak; basket 1 emas; sepak bola, 1 emas.
“Sebagai bentuk penghargaan, Pemerintah Kabupaten Bandung terhadap para atlet PON 2016, dipandang perlu untuk memberikan penghargaan,” kata Akhmad Johara.
Bupati Bandung, H. Dadang M Naser, mengatakan atlet Kabupaten Bandung telah menyumbangkan medali terbanyak, sehingga Provinsi Jabar menjadi juara umun PON 2016 dengan peraihan medali terbesar yang tercatat dalam sejarah. Ini belum terjadi dalam PON sebelumnya.
“Saya bangga dan apresiasi pada para atlet yang telah menyumbangkan prestasinya, maka sebagai bentuk penghargaan berupa kadedeuh, adapun bonus itu kewajiban Pemprov Jabar. Kami hanya sentuhan bentuk perhatian Pemkab Bandung di kala APBD sedang goyah, tapi kami berupaya menyisihkan,” ujar Dadang Naser.
Dadang mengatakan, krisis keuangan pada anggaran tahun 2017 kondisi kembali membaik dan pada APBD perubahan Pemkab Bandung bisa menganggarkan harapan KONI Kabupaten Bandung.
“Insha Allah akan dilunasi, namun akan dibagi termin. Termin pertama akan dilunasi pada anggaran perubahan. Dengan angaran sebesar Rp6 miliar tahun ini bisa dimanfaatkan KONI,” ungkap Dadang. (**)