KAB. BANDUNG | BBCOM | Bupati Bandung Dadang Supriatna, meresmikan pembangunan jembatan Cikeruh di Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung,pada Sabtu (30/3/2024).
Pembangunan jembatan Sungai Cikeruh tersebut sepanjang 30 meter, lebar 7 meter dan tinggi sekitar 2,5 meter menelan anggaran sekitar Rp 12 miliar yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung.
Bupati Dadang Supriatna dalam sambutanya
mengatakan, pembangunan jembatan sungai Cikeruh merupakan impian masyarakat Desa Tegalluar.
“Saya sebagai warga setempat merasakan langsung kondisi banjir dan sampah menumpuk yang disebabkan luapan Sungai Cikeruh disaat memasuki musim hujan,” katanya.
Dadang juga mengatakan, pembangunan infrastruktur jembatan Cikeruh tersebut sangat memungkinkan untuk meningkatkan kemajuan dan pemerataan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Karena pembangunan jembatan itu menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lainnya.
“Pembangunan jembatan ini merupakan komitmen pemerintah dalam membangun infrastruktur. Apalagi pembangunan jembatan Cikeruh ini sudah lama didambakan masyarakat,” ujar Bupati .
Sambung Bupati, pembangunan jembatan itu secara teknis sudah dilakukan pengujian dan berharap bisa memperlancar akses kendaraan. Karena sebelum ada perbaikan atau pembangunan kembali jembatan Sungai Cikeruh ini, tidak bisa digunakan laju dua kendaraan dari.arah yang berlawanan.
“Jadi satu kendaraan harus menunggu, baru bisa melintasi jembatan. Apalagi musim Lebaran, jalan Sapan ini sebagai jalur alternatif menuju Limbangan Garut,” ujarnya.
Dadang berharap dengan adanya peresmian pembangunan jembatan Sungai Cikeruh ini, aliran air Sungai Cikeruh lancar dan tidak terjadi endapan sampah. “Lalulintas kendaraan lancar,” harapnya.
Bupati juga menceritakan riwayat awal mula perencanaan hingga terealisasinya pembangunan jembatan Sungai Cikeruh.
“Pada tahun 2016, saya mendorong jembatan Sungai Cikeruh harus ada rehabilitasi. Begitu anggaran masuk per Januari 2017, jalan Sapan itu bergeser jadi jalan provinsi. Begitu beralih ke jalan provinsi, akhirnya anggaran tidak diserap karena masuk jalan provinsi,” tuturnya.
Kemudian pada tahun 2019, kala itu Ia mencalonkan anggota dewan provinsi dan kembali didorong untuk dianggarkan kembali pada 2020. Karena kondisi pandeni Covid-19, akhirnya anggaran untuk pembangunan jembatan terkena refocusing.
“Mulai hari ini saya mengusulkan ke provinsi, jalan ini kewenangannya minta dikembalikan lagi jadi jalan kabupaten. Jadi mulai hari ini tanggungjawab perbaikan jalan dari Sapan ke Solokanjeruk jadi kewenangan pemerintah Kabupaten Bandung. Perbaikan jalan dengan cara dicor karena oleh provinsi tak kunjung diperbaiki. Begitu juga perbaikan jalan dari kawasan gudang ke jembatan tol untuk dilakukan perbaikan dengan cara dicor,” tuturnya.
Bupati pun akan menganggarkan untuk perbaikan Jalan Sapan-Solokanjeruk itu, dengan diawali peninggian pembangunan jalan tersebut setinggi 20 cm dan pengecoran.
“Dengan harapan tidak lagi terjadi banjir di kawasan Sapan,” katanya.
Selain meninggikan pembangunan jembatan Sungai Cikeruh, kata Kang DS, solusi banjir adalah membangun danau buatan di kawasan Kecamatan Bojongsoang. Normalisasi sungai juga bagian dari penanggulangan dan solusi penanganan banjir di kawasan Tegalluar Kecamatan Bojongsoang.
Bupati pun mewacanakan pembangunan embung-embung atau danau buatan melalui upaya pentahelix. Pembangunan embung-embung itu diwacanakan setelah Lebaran Idulfitri 1445 Hijriah.
“Tanah sudah ada hibah dari para pengusaha untuk pembangunan danau buatan itu. Namun kita akan hitung dulu berapa anggarannya. Tinggal perizinannya diproses. Pembangunan embung-embung di wilayah Tegalluar akan dilaksanakan secara bertahap. Karena menunggu APBD lama, sehingga pembangunan embung-embung itu melalui pentahelix dengan menggunakan anggaran CSR (Corporate Social Responsibility). Karena pembangunan embung-embung sangat dibutuhkan masyarakat, untuk penanggulangan banjir,” imbuhnya.
Ia juga meminta bantuan kepada BBWSC (Balai Besar Wilayah Sungai Citarum) terkait dengan program teknisnya, supaya tidak terjadi kesalahan dalam pengerjaan pembangunan danau buatan atau embung-embung tersebut.
Mengingat danau itu dibuat multi fungsi, selain untuk sarana pengolahan air minum, tempat wisata, juga untuk tempat penampungan air.
“Dengan harapan disaat hujan tinggi tidak terjadi genangan. Karena pembangunan embung-embung itu sebagai solusi penanggulangan banjir,” tuturnya.
Lanjut Bupati, minimal ada enam danau buatan di Kecamatan Bojongsoang. Untuk mempercepat pembangunan embung-embung, Kang DS sudah mengusulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI dan mendapatkan respon karena kaitan dengan pembangunan Kereta Cepat Indonesia China.
“Kawasan Tegalluar akan menjadi kawasan perkotaan yang tak bisa dihindari, sehingga harus ada peningkatan dan perbaikan infrastruktur,” katanya.
Sementara itu, Kepala DPUTR Kabupaten Bandung Zeis Zultaqawa mengatakan pembangunan jembatan Sungai Cikeruh sebagai wujud kepedulian Bupati Bandung Dadang Supriatna dalam penanggulangan banjir di kawasan Sapan Desa Tegalluar.
“Karena Provinsi Jabar tidak kunjung mengeluarkan anggaran, sehingga Bupati berinisiatif untuk mengeluarkan anggaran sekitar Rp 12 miliar untuk pembangunan jembatan Cikeruh tersebut,” katanya.(ud)