Baru 10,99 Persen Anak di Jabar Terlayani Pendidikan PAUD

BANDUNG BBCom Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Jawa Barat (Jabar) mencapai 10,99 persen, dari total 5.667.400, baru sekitar 622.460 yang terlayani PAUD.

PAUD JabarMenurut Sekretaris Daerah Jabar  Iwa Karniwa, kondisi ini dikarenakan beberapa hal seperti terbatasnya jumlah lembaga pelayanan PAUD khususnya di daerah pedesaan. Hingga saat ini, jumlah lembaga penyelenggaraan PAUD di Jabar sampai dengan 2015 tercatat 25.517 yang terdiri dari 261 negeri dan 25.056 swasta.

Selain itu, keterbatasan jumlah tenaga pendidik PAUD yang masuk kualifikasi pun menjadi persoalan. Ini terlihat dari jumlah pendidik PAUD yang hanya sekitar 105.769 orang se-Jabar.

Dikatakannya, dari total sebanyak 5.954 desa, hampir seluruhnya memiliki PAUD. Namun hal ini di karenakan kurangnya kesadaran dan pemahaman keluarga serta pihak terkait lainnya terhadap pentingnya PAUD. Bahkan yang menjadi penyebab belum meratanya pendidikan serta faktor terbatasnya fasilitas.

Tak hanya itu, permasalahan PAUD juga meliputi dana yang terbatas, penelitian yang masih kurang terkait bidang PAUD, serta belum meratanya jurusan PAUD di perguruan tinggi.  Kerjasama lembaga pemerintah dengan masyarakat dinilai belum optimal dan terbatasnya pelayanan terpadu terkait pendidikan, kesehatan, dan gizi anak umur 0-6 tahun, dan belum terwujudnya PAUD dengan pendekatan holistik dan terintegrasi.

“Terus terang saja, pemerintah memang masih kurang optimal dalam melakukan pembinaan PAUD. Kami terlalu mengarah pada anak SD hingga SMA saja. Akan tetapi, akhir-akhir ini kami lebih menggencarkan ke arah PAUD, karena dampaknya yang luar biasa kepada masyarakat di masa depannya,” katanya.

Dia menambahkan, pemerintah merencanakan empat program peningkatan layanan PAUD di antaranya peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, dan kepastian. Ketersediaan di mana seluruh fasilitas bermain dan mengajar dapat diberikan mulai dari staf pengajar, hingga ruang belajar.

Keterjangkauan adalah adanya pemberian BOP PAUD, pemberian beasiswa pendidik PAUD, dan penyelenggaraan akses PAUD dengan satu desa satu PAUD. Sedangkan untuk kualitas, diutamakan pada peningkatan kualitas pendidik serta penyediaan alat bantu dan media pembelajaran pasif. (dp)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *