Amankah Batagor Anda?

Oleh: Jeremiah Irwan

Pernahkan anda membeli batagor di jalanan? Apakah anda pernah membayangkan apakah proses pembuatannya bersih? Ataukah anda sering bertanya apakah bahan baku yang digunakan layak dikonsumsi atau tidak.

Batagor merupakan salah satu jajanan khas Indonesia yang cukup populer. Jajanan tersebut populer karena rasanya yang cocok dengan lidah orang Indonesia dan harganya juga realtif terjangkau. Batagor juga mudah ditemui di pinggir jalanan yang dijual oleh pedagang yang menggunakan gerobak. Tetapi apakah batagor yang dijual di pinggir jalanan benar-benar bersih dan aman untuk dikonsumsi? Ada beberapa poin yang harus dipertimbangkan saat membeli batagor yang ada di pinggir jalan.

Bahan Baku

Bahan baku dari batagor yang biasa digunakan adalah ikan baik ikan air laut maupun ikan air tawar. Pada saat pemilihan ikan harus dipastikan bahwa ikan yang digunakan merupakan ikan yang segar. Beberapa pedagang sering menggunakan ikan yang sudah tidak segar atau bahkan ikan yang sudah mati beberapa hari. Pada ikan yang tidak segar terdapat kemungkinan telah tumbuh mikroba patogen ataupun mikroba pembusuk. Jika dikonsumsi oleh manusia maka dapat menyebabkan foodborne disease yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Selain itu ikan yang digunakan haruslah ikan yang benar-benar aman untuk dikonsumsi manusia. Beberapa pedagang melakukan hal nakal dengan menggunakan ikan sapu-sapu sebagai bahan baku pembuatan batagor. Ikan sapu-sapu ini digunakan karena harganya yang murah sehingga pedagang bisa mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Ikan sapu-sapu ini berbahaya jika dikonsumsi manusia karena ikan sapu-sapu yang digunakan biasanya berasal dari lingkungan yang telah tercemar dengan limbah rumah tangga maupun limbah industri. Ikan sapu-sapu yang diambil pada lingkungan tercemar dapat mengadung logam-logam yang berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia seperti kadmium dan timbal.

Proses pembuatan

Pada proses pembuatan batagor daging ikan yang telah diblender dicampurkan dengan tepung dan air untuk membentuk suatu adonan. Pada saat pencampuran harus dipastikan bahwa peralatan dan bahan baku yang digunakan benar-benar bersih sehingga bebas dari kontaminasi kimia, fisik, maupun biologis. Para pembeli juga sebaiknya berhati-hati karena pedagang sering mencampurkan formalin/boraks ke dalam adonan batagor. Tujuan dari penambahan boraks dan formalin adalah agar batagor yang dihasilkan memiliki tekstur yang kenyal dan tahan lebih lama. Penggunaan formalin dan boraks telah dilarang oleh pemerintah karena dapat menimbulkan penyakit yang mengganggu kesehatan manusia. Setelah adonan terbentuk maka bisa langsung digoreng dengan menggunakan minyak. Beberapa pedagang enggan untuk mengganti minyak yang telah digunakan untuk menggoreng berkali-kali, padahal jika minyak yang telah digunakan berkali-kali digunakan untuk menggoreng dan dikonsumsi oleh  manusia dapat menyebabkan resiko penyakit kanker. Selain itu para pedagang juga suka menambahkan plastik ke dalam minyak goreng yang bertujuan agar batagor yang dihasilkan semakin renyah, padahal dengan memasukan plastik ke dalam minyak goreng dapat meningkatkan resiko kanker.

Penjualan

Batagor sering dijumpai di pinggir jalan yang dijual oleh pedagang yang menggunakan gerobak. Tetapi apakah para pedagang tersebut memperhatikan kebersihan dari lingkungan tempat mereka berjualan? Beberapa pedagang berjualan di lokasi yang tidak layak untuk berjualan seperti dekat tempat pembuangan sampah, dekat konstruksi bangunan, ataupun dekat dengan selokan yang kotor. Lokasi yang tidak layak dipakai untuk berjualan tersebut dapat menjadi sumber kontaminasi pada makanan, seperti contohnya banyak lalat yang dekat tempat pembuangan sampah dapat menjadi sumber kontaminasi pada batagor tersebut. Selain itu  bau dari sampah juga dapat menurunkan kualitas dari batagor. Para pedagang di pinggir jalan juga biasanya jarang memperhatikan penyimpanan batagor tersebut. Batagor tidak disimpan di dalam wadah yang tertutup sehingga batagor tersebut rawan terkena debu ataupun asap kendaraan yang ada di jalanan. Debu dan asap kendaraan merupakan salah satu kontaminasi fisik yang dapat mengkontaminasi batagor yang dijual.

Berdasarkan uraian di atas sebaiknya kita sebagai konsumen lebih jeli dan pintar dalam memilih batagor yang ingin dibeli. Sebaiknya kita menghindari batagor yang dijual di tempat-tempat yang tidak layak dan memperhatikan warna dan tekstur dari batagor yang dijual. Jika batagor yang dijual tampak mencurigakan baik dari segi warna maupun teksturnya sebaiknya dihindari. Para penjual juga sebaiknya lebih jujur dalam berjualan dan lebih memperhatikan kebersihan dan kemananan makanan tersebut. (***)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *