PURWAKARTA BB.Com— Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), meninjau Jembatan Cisomang Tol (Purwakarta-Bandung-Cileunyi) Purbaleunyi, di KM 100+700, yang mengalami pergeseran hingga 57 centimeter, tepatnya di Kampung Wadon, Desa Sawit, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Sabtu (24/12) siang.
Aher mengatakan siap berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat terkait penanganan Jembatan Cisomang tersebut. Dirinya juga mengimbau kendaraan jenis apa pun agar mengikuti arahan PUPR, Kemenhub, BPJT, dan PT Jasa Marga terkait dengan kerusakan di ruas jalan tol tersebut.
Perbaikan di bawah jembatan tol sudah mulai dilakukan. Dengan demikian, sebagai antisipasi, kendaraan golongan II sampai V dilarang melintas, sedangkan golongan I masih diperbolehkan.
“Pemprov menjadi bagian dari Pemerintah Pusat, ini domainnya Kementerian PU, sudah lebih sigap daripada Pemprov. Pemprov pasti ikut bersama-sama, tidak terkait dengan pusat saja. Perhubungan itu urusannya dengan Pemprov, dengan kabupaten/ kota. Makanya Kapolres Bandung Barat dan Purwakarta langsung terjun, kemudian Kadishub Jabar juga langsung terjun. Nanti tentu di lapangan ada bagi-bagi tugas kan koordinasi,” kata Aher di sela-sela tinjauannya.
“Laporannya tadi, ada pergeseran yang segera oleh Kementrian PU dan lembaga terkait diperbaiki. Sekarang sedang masa perbaikan, mudah-mudahan tiga bulan ke depan bisa selesai, dan bisa dinyatakan bagus, artinya perbaikan tersebut berhasil,” harapnya.
Aher juga mengimbau kehati-hatian pengguna jalan dalam mengikuti arahan pihak terkait, yaitu pengurangan beban. Aher mengatakan sesuai arahan, sementara selain kendaraan golongan I, dari arah Jakarta menuju Bandung, dapat keluar di Purwakarta, kemudian masuk lagi ke pintu Padalarang. Bila dari arah Bandung dapat keluar di Cikamuning, selanjutnya dapat kembali masuk di Purwakarta untuk melanjutkan ke rute selanjutnya.
“Memang kepadatannya tidak bisa dipungkiri, akan nambah. Tapi Inshaa Allah bisa diatur, karena kepadatannya pun cukup pendek,” pungkas Aher.
Direktur Jembatan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, menjelaskan kondisi jembatan saat ini telah terjadi pergeseran (deformasi) pada pilar ke dua (P2), namun demikian vibrasi jembatan tersebut masih dalam ambang batas aman.
Penanganan pertama yang dilakukan, yakni sistem wrapping yang menggunakan material carbon fiber pada titik kerusakan untuk mencegah keretakan semakin besar pada pilar jembatan.
“Selanjutnya melakukan pemasangan inclinometer dan tiltmeter untuk mengetahui laju pergerakan dan deformasi tanah,” tambahnya.
Turut mendampingi Gubernur Ahmad Heryawan pada tinjauan, antara lain Wakapolda Jabar, Brigjen Pol. Bambang Purwanto; Kadishub Jabar, Dedi Taufik; dan Kepala Dinas Bina Marga Jabar, Guntoro.