Memiliki saudara perempuan dalam hidup dapat menjadi pengalaman yang luar biasa atau mengerikan, tergantung pada bagaimana hubungan itu diciptakan. Seperti halnya aku dan adikku, hubungan kami berdua bagaikan roller coaster.
Penulis : Jihan Fairuzzia/mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta
Seorang saudara perempuan adalah seseorang yang mencintai saudaranya dari hati. Tidak peduli seberapa banyak bertengkar, tetap tidak dapat dipisahkan. Ia adalah sukacita yang tidak bisa diambil. Begitu ia berada di duniaku, ia akan selalu ada di sana untuk tinggal.
Adikku adalah orang yang sangat luar biasa. Terkadang aku ingin menjadi sepertinya dan mengetahui apa yang ia ketahui. Ia adalah warna yang menghiasi kegelapan dalam hidupku. Aku dan adikku tumbuh bersama, melewati pahit dan manisnya hidup dengan bergenggam tangan satu sama lain. Aku dan adikku menjalani hidup bersama sebagai sebuah tim, membantu dan mendukung satu sama lain melalui apa pun yang telah ditakdirkan dunia ini.
Sejak kecil, aku dan adikku memang terkenal sering bertengkar. Hingga pada titik ini, tidak ada yang yakin mengapa kami sering bertengkar. Kami adalah saudara perempuan, tidak perlu alasan yang baik untuk bertengkar meskipun sebenarnya kita punya banyak alasannya. Bagiku, pertengkaran adalah sebuah bumbu dalam kehidupan. Pertengkaran yang pernah dialami, kami jadikan sebagai pelajaran dalam hidup.
Adikku adalah tempat pemberhentianku di saat aku kehilangan arah dan tujuan. Ia selalu ada di sana untuk menantiku melimpahkan semua keluh kesahku, rahasiaku, dan pikiranku yang orang lain tidak tahu. Dengan ketulusan yang mendalam ia mau menjadi pundak untuk aku bersandar dan rela mengulurkan tangannya padaku. Bagaikan buku harian, ia mengetahui semua hal yang terjadi dalam hidupku.
Aku dan adikku tidak akan pernah menyerah pada satu sama lain, karena menyerah pada satu sama lain berarti juga menyerah pada diri sendiri. Kami tersenyum manis bersama, tertawa lepas bersama, menangis bersama, dan bahkan berbohong satu sama lain. Banyak hal yang kami lakukan bersama, mulai dari hal penting hingga hal tidak penting dalam hidup ini. Semua itu dilakukan karena aku dan adikku yakin bahwa pada akhirnya kami akan selalu ada untuk satu sama lain.
Adikku adalah satu-satunya orang yang bisa kucurahkan seluruh diriku, satu-satunya orang yang bisa mengertiku. Ia adalah orang yang akan berdiri di sisiku sampai akhir, yang akan selalu ada dalam semua waktu hidupku baik sedih maupun senang. Di saat semua orang pergi meninggalkanku, ia tetap setia menemaniku.
Adikku adalah seseorang yang dapat mengenalku lebih baik daripada aku mengenal diri sendiri. Ia adalah seseorang yang tahu bahwa aku sedang dalam kondisi terburuk dalam hidupku, bahkan saat aku tidak mengatakannya. Ia memahamiku di saat nada bicaraku berubah, saat raut wajahku tampak menutupi banyak rahasia, saat pikiranku berantakan, dan saat hidupku sudah berada di ujung tanduk.
Adikku cantik. Ia memiliki senyum yang manis, aku rasa semua orang yang melihat senyumnya akan setuju dengan pernyataanku. Ia memiliki warna pipi merah merona alami, persis seperti tomat merah yang segar. Ia memiliki mata kecil yang akan selalu menyipit saat ia tertawa. Tubuh tingginya cocok untuk melindungiku yang jauh lebih kecil darinya, tak heran jika banyak orang mengira aku adalah adiknya.
Aku tidak bisa membayangkan hidup tanpanya. Hidupku akan sangat hampa dan tidak berwarna tanpa kehadirannya. Ia lebih dari sekadar adik bagiku, ia adalah sahabat terbaikku. Adikku akan selalu menjadi sahabat terbaikku. Terima kasih, adikku. (**)