Pemprov Jabar Telah Kucurkan Dana Rp35 M Untuk Pengembangan Kampus Unpad di Pangandaran

PANGANDARAN BB.Com Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) RI, Mohamad Nasir, dan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman terkait penyelenggaraan Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Padjajaran di Pangandaran dan Institut Pertanian Bogor di Sukabumi.

MoU yang juga turut ditandatangani oleh Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, untuk Unpad Pangandaran dan Walikota Sukabumi, Muhamad Muraz, untuk IPB Sukabumi dilaksanakan di Kampus sementara Unpad Pangandaran di Desa Cikembulan, Kecamatan Sidamulih, Senin (13/3).

MoU ini dibuat untuk mempertegas keberadaan Unpad di Pangandaran dan IPB di Sukabumi. Untuk itu, hingga saat ini Pemprov Jabar telah mengucurkan dana hingga Rp35 miliar untuk pengembangan Kampus Unpad di Pangandaran. Pemerintah Kabupaten Pangandaran pun telah berkontribusi dalam penyediaan lahan untuk Kampus Unpad Pengandaran hingga 30 hektar.

Dalam acara penandatanganan MoU ini, Aher meminta ketiga kampus PSDKU segera membuat Detail Engineering Desain (DED) bangunan kampus, sehingga program pengembangan sumber daya manusia ini bisa segera mendukung pelaksanaan pembangunan ekonomi secara menyeluruh di kawasan Priangan Timur.

“Saya minta ketiga kampus baru ini untuk segera membuat DED, karena DED-nya mepet di tahun 2016 kan tidak mungkin DED-nya dianggarkan di anggaran resmi, anggaran dari APBN atau APBD. Ini harus volunteer, DED-nya jadi volunteer, harus dicari dari CSR, dan lain-lain, sehingga anggaran dari pemprov bisa diluncurkan untuk pembangunan fisik,” tutur Aher dalam sambutannya.

“Nanti kira-kira kampus tumbuh desainnya desain utuh tapi dibangun terlebih dahulu. Saya pikir Rp35 miliar untuk Unpad Pangandaran, untuk menampung anak-anak mahasiswa yang baru, Insha Allah sudah bisa, sehingga mudah-mudahan 2018 para mahasiswa sudah berkuliah di kampus yang megah, Unpad Pangandaran, Insha Allah,” tambahnya.

Aher pun berharap upaya PSDKU ini bisa mempercepat peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK). Dengan penduduk yang mencapai 46 juta jiwa lebih, Jabar hanya mempunyai enam buah kampus PTN.

“Mudah-mudahan langkah ini bisa mempercepat APK di tingkat perguruan tinggi, yang mana Jabar relatif lebih rendah dibanding dengan APK perguruan tinggi nasional,” ujar Aher.

“Bukan berarti bahwa di Jabar kurang tenaga profesional, tapi keliatannya kampusnya kurang banyak. Kalau di Jawa Timur kampusnya banyak – penduduknya banyak. Kalau di Jabar kampusnya kurang banyak – orangnya banyak,” lanjutnya.

Jabar bersama Kemenristekdikti dan tiga PTN di Jabar saat ini mengembangkan PSDKU. Selain Unpad Pangandaran dan IPB Sukabumi, ITB telah mengembangkan PSDKU di Cirebon. Menristekdikti, Mohamad Nasir, mengatakan hal ini adalah upaya pemerintah dalam mengembangkan kualitas SDM di Tanah Air, khususnya Jabar.

Nasir juga berujar bahwa tidak hanya kampus negeri yang bisa mendirikan PSDKU. Kampus swasta yang memiliki standar kualitas, seperti tenaga pengajar yang baik dengan akreditasi A bisa mendirikan PSDKU.

“Persyaratannya adalah program studinya harus A (akreditasi), institusinya juga A. Dosennya cukup, publikasi internasionalnya makin baik, berarti mereka layak untuk dikembangkan menjadi perguruan tinggi PSDKU,” ujar Nasir. (dd)


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *